Perang Israel Palestina
Analisis Pertimbangan Israel Tunda Invasi Darat ke Jalur Gaza
Apalagi sebagian besar penduduk Gaza kini telah meninggalkan bagian utara enklave Palestina, ke selatan yang lebih aman dari targe
TRIBUNTORAJA.COM - Israel menunda rencana invasi besar-besaran ke Jalur Gaza.
Padahal, ribuan kendaraan tempur dan ratusan ribu tentara Israel telah dimobilisasi di sepanjang perbatasan dengan Gaza.
Dilihat dari posisi terakhir mesin-mesin tempur itu, mestinya tinggal menunggu perintah serbu dari pemimpin Israel.
Namun hingga Minggu (15/10/23), Israel tak juga melakukan serangan darat besar-besaran ke Gaza.
Intelektual dan filsuf ternama Rusia, Dr Alexander Dugin, melalui akun X (Twitter)-nya, memprediksi penundaan invasi darat Israel ke Jalur Gaza memberi tanda kuat, masalahnya bukan sekadar soal cuaca seperti alasan militer Israel.
Apalagi sebagian besar penduduk Gaza kini telah meninggalkan bagian utara enklave Palestina, ke selatan yang lebih aman dari target serangan udara Israel.
Militer Israel telah menyebarkan ultimatum sejak Jumat pagi agar penduduk Gaza City dan sekitarnya berpindah ke selatan dalam tempo 24 jam.
Dugin melihat penundaan itu terjadi karena Washington masih belum memberi lampu hijau dimulainya serangan darat.
Dia memprediksi, konflik terbaru Hamas-Israel akan mengubah secara drastis peta konflik global.
Dunia politik Islam semakin terkonsolidasi, dan barat akan benar-benar kehilangan pengaruhnya secara internasional.
Keberpihakan terang-terangan pemerintah AS dan Uni Eropa kepada pemerintah zionis Israel terus menumbuhkan sikap antipati.
Sementara Rusia, China, Iran dan sejumlah negara yang selama ini berseberangan dengan barat, akan semakin mendapat hati di kalangan dunia Islam.
Pemerintah AS masih mengukur situasi global, mengingat secara serentak sejak akhir pekan hingga Minggu (15/10/2023), gelombang aksi solidaritas Palestina tergelar di berbagai kota besar dunia.
Reaksi masyarakat internasional, juga suara-suara kelompok Islam begitu kuat. Ini ditambah sikap Iran yang cukup agresif memperingatkan Tel Aviv.
Penguasa Qatar yang jadi satu di antara donatur terbesar Hamas dan Palestina, turut memberi lampu kuning jika Israel meneruskan gempuran terhadap warga sipil Palestina.
| Israel Kembali Serang Palestina, Netanyahu Klaim Tak Ada Kelaparan di Gaza |
|
|---|
| Tentara Israel Tolak Bertempur di Gaza, Tolak Kebijakan Perang |
|
|---|
| Staf World Central Kitchen Tewas dalam Serangan Israel di Gaza, Hamas Jadi Kambing Hitam |
|
|---|
| Qatar Hentikan Peran sebagai Mediator Israel-Hamas, Masa Depan Gaza Semakin Kelam |
|
|---|
| Dampak Serangan Israel di Gaza: 93 Persen Bangunan Sekolah Hancur, Pertanian Tersisa 22 Persen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/dgs67.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.