Tak Ada Lagi Penyemprotan Lalat di TPA Karua, Pemulung: Tolong Perhatikan Kami

TRIBUNTORAJA.COM - TPA Karua, Toraja Utara menjadi sorotan. Hal itu lantaran TPA ini dijadikan tempat pembuangan limbah yang tidak biasa seperti bangkai babi dan limbah medis.

Padahal, untuk pembuangan bangkai hewan yang diduga mati karena penyakit tertentu, tidak dianjurkan.

Demikian pula dengan limbah medis memiliki prosedur tersendiri jika ingin dibuang.

Selain dijadikan tempat pembuangan bangkai dan limbah medis, TPA Karua jarang disemprot.

Biasanya, TPA Karua disemprot untuk mengurangi lalat. Namun kini, kegiatan tersebut sudah jarang dilakukan.

"Dulu sering dilakukan penyemprotan lalat oleh petugas tapi sudah berapa lama tidak dilakukan, walaupun kami kerja disini atas kemauan kami setidaknya kami juga diperhatikan, apalagi kalau musim hujan mobil pengangkut sampah hanya membuang sampah diujung TPA," kata seorang pemulung di TPA Karua, Kamis (5/10/2023).

Ia beserta rekan-rekannya sesama pemulung berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toraja Utara, memperhatikan nasib mereka.

"Kaos tangan dan sepatu boot dulu sempat kami dijanji diberikan tapi belum ada, sedangkan untuk pondok-pondok berteduh ini kami buat mandiri," tuturnya.

Hingga berita ini dirilis, tribun toraja berusaha mengkonfirmasi ke beberapa stakeholder terkait.

Seperti Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Dan Pertanahan (Disperkimtan) yang menaungi divisi Lingkungan Hidup, dan Dinas Kesehatan perihal pengelolaan limbah medis, dan Dinas Pertanian Toraja mengenai sosialisasi aturan untuk menguburkan bangkai ternak.

Nampak jalan akses menuju ke TPA Karua, di kiri dan kanan bahu jalan banyak sampah.

Dan akses di dalam TPA Karua dapat menuju ke Lembang (desa) Lili'kira', Kecamatan Balusu', Toraja Utara.

Akses jalan dari poros Nanggala menuju ke TPA Karua' sebagian jalannya masih berbatu dan sebagian masih berupa tanah.

Setiap harinya belasan truk sampah hilir mudik masuk ke TPA ini untuk membuang sampah. (*)