Bocah 7 Tahun di Bekasi Meninggal Usai Operasi Amandel, Orang Tua: Kejang Hebat Tiap 15 Menit
Ia berharap Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya segera menyelidiki kasus ini dan pihak RS Kartika Husada Jatiasih mengikuti proses...
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM, BEKASI - Albert Francis menyebut anaknya Alvaro Darren sempat mengalami kejang-kejang setelah menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat.
Diketahui, Alvaro meninggal dunia setelah menjalani operasi amandel.
Bocah berusia 7 tahun itu meninggal karena didiagnosis mengalami mati batang otak.
“Sempat mengalami kejang juga ya, lalu ditidurkan lagi sama pihak rumah sakit melalui dokter anastesi,” kata Albert dilansir dari tayangan Kompas TV, Rabu (4/10/2023).
Menurut Albert, kejang-kejang yang terjadi pada anaknya itu cukup hebat.
Ia menyebut hal itu terjadi setiap 15 menit sekali.
Baca juga: Bocah 7 Tahun di Bekasi Meninggal usai Operasi Amandel, Dokter Sebut Mati Batang Otak
Karena terus mengalami kejang-kejang, kata dia, akhirnya tim dokter RS Kartika Husada menidurkan Alvaro dengan memberinya obat bius sebagai penenang.
“Ditidurkan lagi, diberi obat bius lagi untuk menghilangkan kejang-kejangnya itu. Mengalami kejang hebat setiap 15 menit sekali,” ujar Albert.
Albert menjelaskan tindakan operasi amandel terhadap anaknya Alvaro dilakukan pada 19 September 2023.
Baca juga: Bocah 10 dan 11 Tahun di AS Nekat Bawa Kabur Mobil Keluarga usai Ponselnya Disita Ibu
Waktu itu, tim dokter menyatakan bahwa operasi amandel Alvaro berjalan lancar.
Namun setelah operasi berlangsung, kata dia, anaknya sempat mengalami kesulitan bernafas hingga akhirnya tidak sadarkan diri.
“(Alvaro) mencoba menarik napas berat sekali sekitar 3 kali, sampai kemudian dia tidak sadarkan diri dan mengalami henti nafas dan henti jantung,” ucap Albert.
Baca juga: Viral Aksi Bocah SMP di Bekasi Tampar Juniornya Pakai Sandal, Disebut Tradisi
Setelah dua minggu menjalani perawatan intensif pascaoperasi, akhirnya pada Senin (2/10) lalu Alvaro Derren dinyatakan meninggal dunia.
Setelah kejadian itu, pihak keluarga korban memutuskan untuk melaporkan 8 orang dari pihak Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat ke Polda Metro Jaya.
Kedelapan orang tersebut antara lain dokter anastesi, dokter THT, dokter spesialis anak, hingga direktur RS, dilaporkan atas dugaan malapraktik.
Baca juga: Viral Bocah di Padang Tewas Tertimpa Tembok saat Wudhu, Pelaku Penabrak Tembok Tetap Diproses Hukum
Kuasa hukum keluarga korban, Cahaya Christmanto, menyebut laporan itu teregistrasi dengan nomor: STTLP/B/5814/IX/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.
"Yang di mana itu (laporan) tentang undang-undang kesehatan dan kedua tentang perlindungan konsumen," kata Cahaya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (2/10).
Ia berharap Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya segera menyelidiki kasus ini dan pihak RS Kartika Husada Jatiasih mengikuti proses hukum.
"Kami mengharapkan kembali kepada Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk segera mengambil keputusan ini, mengambil tindakan cepat agar pihak RS memberikan respons yang cepat juga," ujarnya.
(*)
RS Kartika Husada
Rumah Sakit Kartika Husada
mati batang otak
operasi amandel
Alvaro Darren
Albert Francis
Polda Metro Jaya
kejang
Bekasi
Jawa Barat
bocah
| Bocah 6 Tahun di Bogor Tewas Disiksa Ibu Tiri, Polisi Bongkar Makam dan Pastikan Penyebab Kematian |
|
|---|
| Polda Metro Tangkap Pemuda 22 Tahun Diduga Bjorka Pembobol Data Nasabah Bank |
|
|---|
| 32 Orang Masih Dirawat Akibat Keracunan MBG di Bandung Barat |
|
|---|
| Ratusan Pelajar di Bandung Barat Keracunan MBG, JPPI Desak Pemerintah Tetapkan KLB |
|
|---|
| Sukabumi Jawa Barat Diguncang Rentetan Gempa Sejak Sabtu hingga Minggu Dini Hari |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/orang-tua-alvaro-darren-4102023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.