Konflik Rusia vs Ukraina

Rusia Ajarkan Siswa Sekolah Cara Lempar Granat hingga Tembakkan Senjata

Menteri Pendidikan Rusia Sergei Kravtsov mengatakan saat ini ada sekitar 10.000 klub yang disebut patriotik-militer di sekolah dan kampus Rusia.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
IST
Siswa sekolah di Rusia sedang belajar menyiapkan senjata. 

TRIBUNTORAJA.COM, RUSIA - Murid sekolah di Rusia dilaporkan sudah diajari perang, bahkan sudah belajar melempar granat dan menembakkan senjata.

Di sekolah-sekolah seluruh Rusia pasukan militer diagung-agungkan dan kelompok sukarela remaja telah dibentuk.

Kurikulum nasional juga telah diubah untuk menekankan pembelaan terhadap tanah air.

 

 

Singkatnya, anak-anak Rusia sedang disiapkan untuk menghadapi perang.

Seperti dilaporkan CNN International, Minggu (24/9/2023) siswa di kelas taman kanak-kanak sudah belajar baris berbaris mengenakan seragam militer.

Sedangkan anak-anak yang lebih tua mulai diajarkan menggali parit, melemparkan granat dan menembakkan senjata tajam.

 

Baca juga: Dukung Dunia Multipolar, China Ingatkan Rusia Wajib Jaga Stabilitas Global

 

Militerisasi di sekolah negeri Rusia telah meningkat sejak invasi ke Ukraina.

Peningkatan itu bukan didorong oleh gelombang spontan perasaan patriotik, namun oleh Pemerintah Rusia sendiri.

Menteri Pendidikan Rusia Sergei Kravtsov mengatakan saat ini ada sekitar 10.000 klub yang disebut patriotik-militer di sekolah dan kampus Rusia.

 

Baca juga: UPDATE Terbaru Perang Rusia dan Ukraina, Militer Ukraina Klaim Kuasai Desa Andriivka

 

Seperempat juta warga Rusia pun ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Klub-klub ini merupakan bagian dari upaya multi-cabang yang mencakup perombakan terhadap kurikulum sekolah.

Ada kelas wajib tentang nilai-nilai patriotik militer, serta pembaruan buku sejarah yang menonjolkan miiter Rusia.

 

Baca juga: Militer Rusia Pakai Taktik Tak Biasa Hadapi Ukraina, Katanya Bisa Bikin Bingung Drone

 

Pada Agustus, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani undang-undang (UU) yang memperkenalkan pelajaran wajib baru di sekolah, yaitu Dasar-Dasar Keamanan dan Pertahanan Tanah Air.

Kementerian Pendidikan Rusia kemudian mempromosikan kursus-kursus sebagai bagian dari inisiatif ini yang mencakup kunjungan ke unit-unit militer.

Selain itu juga permainan olahraga militer, pertemuan dengan personel militer dan veteran, serta kelas-kelas mengenai drone.

 

Baca juga: Pilot Rusia Membelot ke Ukraina, Bawa Kabur Helikopter dan Dapat Hadiah Rp 7,6 Miliar

 

Kementerian itu juga mengungkapkan siswa sekolah menengah juga akan diajari menggunakan peluru tajam di bawah bimbingan perwira atau instruktur unit militer yang berpengalaman secara eksklusif di garis tembak.

Program tersebut sedang diuji tahun ini, dan akan diperkenalkan secara luas pada 2024.

Menurut dokumen Kementerian Pendidikan Rusia program itu dirancang untuk menanamkan kepada siswa pemahaman, dan penerimaan terhadap estetika serangan militer, ritual militer dan tradisi tempur.

 

Baca juga: Soal Ekspor Gandum Ukraina, Rusia Ngotot Tuntutannya Dipenuhi Barat

 

Berdasarkan survei yang dilakukan CNN pada media lokal dan media sosial di Rusia ditemukan anak-anak berusia tujuh atau delapan tahun menerima latihan militer dasar.

Contohnya pada Juli, anak-anak di Belgorod yang memperkenalkan diri mereka dengan sandi “Palu Godam”, ikut ambil bagian dalam latihan yang menggunakan senapan otomatis.

Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengungkapkan latihan seperti itu bersama anak-anak sekolah dan pra-sekolah dilakukan secara reguler.

 

Baca juga: Garis Pertama Pertahanan Rusia Jebol Usai Serangan Balasan Ukraina

 

Di Krasnodar, Mei lalu, puluihan anak-anak sekitar usia tujuh dan delapan tahun berbaris menggunakan seragam militer dan angkatan laut.

Beberapa memegang senjata otomatis tiruan, dan mereka melewati para pejabat tinggi di podium.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved