Puluhan Orang Bersih-bersih Objek Wisata Pango Pango, Sampahnya Didaur Ulang

TRIBUNTORAJA.COM - Dalam rangka menyambut World Cleanup Day (WCD) pada 17 September 2023, digelar Aksi Bersih Bersama di Objek Wisata Pango Pango, Kelurahan Pasang, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja pada 15-16 September 2023.

Gelaran WCD di Indonesia tahun ini akan melibatkan total 13 juta orang relawan yang tersebar di 34 provinsi.

WCD juga sejalan dengan program Gerakan Indonesia Bersih pemerintah yang tertuang dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016.

Untuk Kabupaten Tana Toraja, puluhan peserta antusias melakukan registrasi dan berkemah di Objek Wisata Pango Pango, mulai dari pelajar SMA/SMK hingga berbagai komunitas, seperti Komunitas Pecinta Alam (KPA), Organisasi Pecinta Alam (OPA), dan Pramuka.

Gelaran WCD di Kabupaten Tana Toraja dimulai dengan penayanagan video Campaign WCD tahun 2022, kemudian dilanjutkan Serial Pulau Plastik Episode Bedawang Nala, dan Bersih-bersih 1.6 Ton Sampah di Gunung Rinjani oleh Here's TV pada malam harinya, Jumat (15/9/2023).

Keesokan harinya pada Sabtu (16/9/2023) pagi, acara dilanjutkan dengan pembagian kelompok peserta yang telah melakukan registrasi.

Sebanyak lima kelompok disebar di area Objek Wisata Pango Pango yang memiliki luas 61,70 km2 untuk menjalankan agenda utama WCD Kabupaten Tana Toraja yaitu aksi bersih.

Penanggungjawab WCD Kabupaten Tana Toraja, Feris Lambe' mengatakan, gelaran kali ini cukup berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena memfokuskan pada objek wisata yang ada.

Hal ini menurutnya dikarenakan wisatawan yang berkunjung seringkali lalai dalam menangani masalah sampah mereka.

“Sebenarnya kalau kegiatan WCD tahun-tahun lalu khusus untuk Tana Toraja, kita tidak adakan di objek wisata. Namun untuk tahun ini, kita fokuskan di salah satu objek wisata di Tana Toraja, yaitu Pango Pango,” ucap Feris kepada tribuntoraja.com usai memberi arahan kepada peserta di lokasi.

“Hal ini mengingat pengunjung atau wisatawan yang datang di tempat wisata kadang kurang kesadarannya dalam hal sampah,” imbuh Feris.

Ajang Edukasi Menangani Sampah

Selain dari aksi bersih, WCD menurut Feris juga turut mengedukasi peserta yang berpartisipasi guna meningkatkan kesadaran mereka dalam menangani sampah.

“Kita datang di sini untuk memberikan edukasi kepada pengunjung maupun peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.”

“Agar ke depan, kita bisa lebih bijak lagi dalam hal tentang sampah dan kesadaran tetang kerusakan lingkungan dari akibat membuang sampah dengan sembarangan,” bebernya.

Sampah yang dipungut Siap didaur Ulang

Adapun sampah yang menjadi target dalam WCD di Kabupaten Tana Toraja tergolong ke dalam beberapa jenis seperti sampah plastik, kemasan makanan, kaca, dan kaleng.

Masing-masing kelompok diberikan karung dengan jenis sampah tersebut untuk dipilah.

Menurut Feris, hal ini demi memudahkan peserta untuk memisahkan mana sampah yang dapat didaur ulang dan mana sampah yang sudah bisa dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

“Lima tim yang sudah dibagi kemudian kita arahkan memungut sampah untuk dimasukkan ke dalam karung dengan jenis yang sudah ditentukan supaya nantinya akan ada sampah yang bisa didaur ulang dan mana sampah yang akan langsung ke TPA.”

“Seperti sampah plastik. Sampah plastik ada dua jenis lagi, misalnya kantong plastik atau plastik kemasan itu satu kelompok. Kemudian botol-botol plastik kemasan air mineral atau minuman ringan, kemudian sampah yang dari botol-botol kaca, sampah yang botol kaleng atau kemasan kaleng,” tandasnya (*)