Gempa Besar Maroko, WNI di Rabat Sebut Warga Berhamburan dan Teriak

Berbagai negara telah menyampaikan belasungkawa dan menawarkan bantuan untuk Maroko usai gempa. Negara-negara itu di antarnya adalah Prancis...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Newarab.com
Sejumlah petugas berusaha menyelamatkan korban yang tertimbun bangunan akibat gempa hebat di Maroko 

TRIBUNTORAJA.COM, MAROKO - Warga Negara Indonesia (WNI) di Rabat, Maroko bernama Prabowo Wiratmoko Jati yang merupakan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) menyaksikan momen kepanikan warga saat gempa terjadi pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat.

Lelaki yang akrab disapa Bowo itu menyebut, gempa berkekuatan magnitudo M6,8 itu menyebabkan warga panik dan berhamburan ke luar rumah atau bangunan apartemen di Fadesa, Rabat.

"Semua penguni apartemen Jenan Nahda Fadesa berteriak dan takbir, berhamburan ke luar gedung apartemen," ungkap Bowo, Sabtu (9/9/2023) malam waktu Indonesia.

 

 

Akhirnya, kata dia, semua penghudi Fadesa berkumpul di lapangan parkir.

Saat itu, ia dan keluarga menunggu lebih dari satu jam, waspada akan terjadinya gempa susulan.

"Kami bersiap untuk meninggalkan apartemen apabila ada gempa susulan yang lebih besar. Tapi, setelah menunggu lebih dari sejam, tidak terjadi gempa, dan kami mulai masuk rumah masing-masing," terangnya, dilansir dari Kompas.com.

 

Baca juga: Update Korban Tewas Gempa Bumi Maroko Mencapai 632 Orang, Ratusan Lainnya Luka Parah

 

Menurut Bowo, sejumlah orang langsung pergi meninggalkan apartemen Fadesa Rabat karena khawatir terjadi gempa susulan.

Ia pun menjelaskan, awal mula dirinya merasakan gempa saat dirinya sedang bersiap tidur.

Dalam posisi tengkurap sambil memegang ponsel, ia mendengar suara berisik burung cockatiel atau burung parkit Australia peliharaannya.

 

Baca juga: Gempa di Maroko Tewaskan 296 Orang, Suasana Mencekam: Anak-anak Menangis

 

Bowo menyebut, burung itu menabrakkan diri berulang kali ke sangkar.

Sesaat setelahnya, ia merasa kepalanya terdorong ke depan sebelum menyadari bahwa telah terjadi gempa.

"Lalu, saya coba berdiri kok rasanya sempoyongan. Dalam hati langsung berkata, 'Wah ini gempa'. Jadilah saya langsung keluar kamar sambil membangunkan istri dan anak-anak," jelasnya.

 

Baca juga: BMKG: Gempa Bumi Magnitudo 5.7 Guncang Lombok Utara, Terasa Hingga Bali

 

Satu anaknya yang belum tidur pun merasakan guncangan gempa dan langsung ikut ke luar rumah.

Saat hendak membuka pintu, Bowo sempat melihat akuarium di rumahnya terguncang keras hingga air di dalamnya hampir tumpah.

Ia mengaku, selama 26 tahun tinggal di Maroko, baru kali ini ia merasakan gempa sebesar ini.

 

Baca juga: Makassar Berstatus Tanggap Darurat Kekeringan, Ribuan Warga Terdampak Kekurangan Air

 

Usai berkumpul di area lapangan parkir apartemen, Bowo pun mencoba mencari tahu kondisi WNI lain yang tinggal di Maroko.

"Seluruh staf KBRI Rabat monitor terus WNI di luar kota khususnya yang dekat dengan pusat gempa, seperti di Kota Marrakesh," terangnya.

Sebelumnya, Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Kerajaan Maroko merangkap Republik Islam Mauritania, Hasrul Azwar, memastikan bahwa sekitar 500 WNI di Maroko dalam kondisi aman.

 

Baca juga: Pria di Parepare Suntikkan Cairan Minyak Kemiri ke Kelamin, Dokter: Memang Membesar, Tapi Sakit

 

Sementara itu, otoritas Maroko masih terus melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Petugas tanggap bencana dan tentara Maroko berpacu dengan waktu menyisir perdesaan di Pegunungan Atlas yang tedampak parah.

Survei Geologis AS (USGS) melaporkan bahwa gempa Maroko berepisentrum di dekat Kota Ighil, Provinsi Al Haouz, sekitar 70 km di selatan kota bersejarah Marrakesh.

Puluhan gempa susulan dilaporkan terjadi usai gempa utama.

 

Baca juga: BMKG: Tiga Hari ke Depan Makassar dan Sekitarnya Akan Diguyur Hujan

 

USGS melaporkan gempa Maroko berhiposentrum 18 km di bawah permukaan Bumi.

Sedangkan otoritas Maroko menyebut hiposentrum gempa 11 km di bawah permukaan Bumi.

Berbagai negara telah menyampaikan belasungkawa dan menawarkan bantuan untuk Maroko usai gempa.

 

Baca juga: Ini Penjelasan BMKG Terkait Kekeringan yang Melanda Lahan Persawahan Warga di Tana Toraja

 

Negara-negara itu di antarnya adalah Prancis, Israel, Uni Emirat Arab, Yordania, hingga Turki.

Pemerintah Maroko sendiri telah menetapkan tiga hari berkabung nasional karena gempa.

Bendera Maroko akan dikibarkan setengah tiang sebagai wujud belasungkawa.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved