Penyanyi Rap Muda, Lil Tay Meninggal Dunia di Usia 14 Tahun — Begini Sosoknya

TRIBUNTORAJA.COM - Claire Hope, rapper internet remaja asal Kanada berusia 14 tahun  yang dikenal dengan nama Lil Tay, meninggal dunia.

Hal ini dikonfirmasi oleh manajemennya dalam pernyataan tertulis, dikutip dari Variety, Rabu (9/8/2023).

“Dengan hati yang berat, kami membagikan berita menyedihkan tentang berpulangnya tiba-tiba dan tragisnya Claire yang kami cintai,” keluarga Hope mengumumkan di halaman Instagram Lil Tay, yang memiliki 3,3 juta pengikut.

“Kami tak punya kata-kata untuk mengungkapkan rasa kehilangan yang tak tertahankan dan rasa sakit yang tak tergambarkan. Hasil ini benar-benar tak terduga, dan telah meninggalkan kami semua dalam kejutan. Kepergian saudara laki-lakinya menambah kedalaman duka yang tak terbayangkan. Selama masa duka yang begitu dalam ini, kami dengan rendah hati meminta privasi saat kami meratapi kehilangan yang sangat mendalam ini, karena keadaan seputar kematian Claire dan saudara laki-lakinya masih dalam penyelidikan. Claire akan selamanya berada di hati kami, kepergiannya meninggalkan kekosongan yang tak tergantikan yang akan dirasakan oleh semua yang mengenal dan mencintainya."

Baca juga: Aktor Serial ‘Euphoria’, Angus Cloud Meninggal Dunia di Usia 25 Tahun

Lil Tay terakhir kali memposting di Instagram pada Juni 2018.

Lil Tay mencapai ketenaran viral sebagai influencer media sosial berusia 9 tahun.

Dia yang mengaku sebagai "tukang pamer termuda abad ini," dikenal karena video-video Instagramnya yang penuh dengan kata-kata kotor yang menggambarkan gaya hidup hip-hop yang mewah.

Baca juga: Profil Justyn Vicky, Binaragawan Bali Yang Meninggal Tertimpa Barbel 200 Kg

Dalam salah satu video, dia berbangga tentang membeli mobil olahraga senilai $200.000 meskipun tidak memiliki izin mengemudi.

Dalam video lain, difilmkan di atas puncak Beverly Hills, Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS), dia menyatakan, "Aku menguasai L.A."

Lil Tay dikaitkan dengan rapper-populer termasuk Chief Keef dan XXXTentacion, yang ia sebut sebagai "figur ayah" dalam postingan Instagram tahun 2018.

Baca juga: Single Solo Perdana Jungkook BTS, “Seven” Raih Puncak Billboard Hot 100

Dia mendapat kritik karena menggunakan kata N, sebuah kata ofensif yang merujuk kepada komunitas kulit hitam AS, kemudian meminta maaf kepada mereka yang merasa tersinggung atas ucapannya.

Pada tahun 2018, dia berperan dalam serial dokumenter tiga episode tentang kenaikannya ke ketenaran yang berjudul "Hidup bersama Lil Tay."

Setelah menghilang dari internet lima tahun yang lalu, Lil Tay terjebak dalam pertempuran hak asuh antara orang tuanya, sementara tuduhan mencurigakan muncul online tentang situasi keluarganya dan keselamatannya.

Baca juga: Peringati Ulang Tahun BTS, Korea Selatan Rilis Perangko Khusus dan Bakal Gelar Pesta Kembang Api

Pada Juni 2018, akun Instagram Lil Tay dihapus, dan kata-kata "tolong aku" diposting di ceritanya.

Beberapa bulan kemudian, dalam dugaan peretasan Instagram, serangkaian tuduhan pelecehan terhadap ayahnya, Christopher Hope, diposting di Instagram Lil Tay.

Tuduhan-tuduhan tersebut mengklaim bahwa Hope telah memerintahkan pengembalian Lil Tay ke Kanada untuk mengambil untung dari pendapatannya.

Baca juga: Agensi Benarkan Jisoo BLACKPINK dan Ahn Bo-hyun Pacaran, Netizen: Tumben

Manajer Lil Tay saat itu, Harry Tsang, mengklaim bahwa tuduhan-tuduhan tersebut palsu dalam wawancara 2018 dengan The Daily Beast.

Dalam wawancara telepon dengan The Daily Beast bersama ibunya, Angela Tian, Lil Tay mengatakan, "Saat ini saya berada dalam situasi buruk dan saya tidak ingin membicarakan hal-hal ini," menambahkan bahwa ayahnya telah "mengajukan sesuatu ke pengadilan dan pengadilan memerintahkan kami untuk kembali ke sini, dan dia mengatakan bahwa saya dalam bahaya dan sebagainya."

(*)