Konflik Rusia vs Ukraina

Cari Sekutu, Presiden Rusia Vladimir Putin Ungkit Jasa Uni Soviet untuk Negara-negara Afrika

Putin menjanjikan berbagai hal kepada negara-negara Afrika dalam forum itu, mulai dari gandum gratis hingga penghapusan utang.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
IST
Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pemimpin Afrika, Jumat (28/7/2023), di St. Petersburg, Rusia, mengadopsi deklarasi akhir dari KTT Rusia-Afrika, mendeklarasikan perang melawan neokolonialisme, standar ganda, dan menciptakan dunia multipolar. 

Detail proposal perdamaian dari Afrika tidak tersedia untuk publik.

Namun, menurut laporan-laporan yang ada, proposal itu mencakup penarikan pasukan Rusia, penarikan senjata nuklir taktis Rusia di Belarusia, serta pencabutan sanksi ekonomi terhadap Rusia dan pembekuan surat perintah penangkapan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Putin.

 

Baca juga: Pasokan Pangan Dunia Terancam Usai Serangan Rusia ke Odesa

 

"Terdapat sejumlah hal yang jelas tidak bisa diimplementasikan, seperti gencatan senjata--di saat Ukraina menyerang? Mereka sedang dalam serangan strategis, bagaimana kami menahan tembakan jika mereka merangsek ke arah kami?" kata Putin, dikutip Al Jazeera.

"Ini hanya bisa dilakukan lewat inisiatif bilateral. Namun, inisiatif (Afrika) ini, menurut saya dapat menjadi fondasi proses-proses tertentu menuju resolusi damai seperti inisiatif China, tidak ada persaingan atau kontradiksi di sini," lanjutnya.

(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved