Dokter Hewan Diprotes

Viral Aksi Dokter Hewan RP Diprotes Pedagang Kerbau, Kadis Pertanian Torut: Sudah 3 Kali Ditegur

Lukas mengaku pihaknya telah memberikan teguran kepada yang bersangkutan. Bukan hanya sekali, tapi sudah tiga kali.

|
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TribunToraja/Freedy Samuel
Kepala Dinas Pertanian Toraja Utara, Lukas Pasarai. Lukas menyebutkan pihaknya sudah memberikan teguran lisan kepada drh RP yang aksinya dinilai meresahkan pedagang kerbau dan juga warga. 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Toraja Utara, Lukas Pasarai, angks bicara terkait drh RP, salah satu dokter hewan di lingkup Dinas Pertanian Torut.

Lukas mengaku pihaknya telah memberikan teguran kepada yang bersangkutan. Bukan hanya sekali, tapi sudah tiga kali.

"Kami sudah tahu keluhan warga dan pedagang itu. Dan, kami sebelumnya sudah memberikan drh RP teguran lisan," ucap Lukas kepada Tribun Toraja melalui pesan WhatsApp, Jumat (14/7/2023) siang.

"Jika diulang lagi, kami akan berikan teguran tertulis," ucapnya.

Lukas menjelaskan bahwa tindakan penanganan kepada hewan harus ada ijin dari pemiliknya.

"Memang harus ada izin dari warga, pemilik kerbau," ungkapnya.

Lukas juga menyayangkan tindakan drg RP yang mengklaim bahwa mayoritas kerbau yang diperdagangkan di Pasar Bolu, Rantepao, terjangkit Septicaemia Epizootica (SE).

"Soal status kerbau-kerbau yang ada di Pasar Bolu' itu, harus ada uji lab tertulis untuk beberapa kasus," tuturnya.

Jika ada warga yang merasa keberatan tentang perlakuan drh RP kepada kerbaunya, Lukas mempersilahan untuk melapor ke kantor Dinas Pertanian Toraja Utara.

"Kami membuka ruang untuk warga, silahkan melapor ke kantor. Intinya, kami selalu berupaya semaksimal mungkin untuk melayani masyarakat," jelasnya.

Sebelumnya, pedagang kerbau di Pasar Bolu', Piter Redde Mellolo, mengeluhkan tindakan RP yang sering mengklaim mayoritas kerbau yang diperdagangkan warga dan kerbau di pasar memiliki penyakit, tanpa ada pemeriksaan lebih dulu.

Anehnya, dalam beberapa kasus, RP sering menayangkan secara live di Facebook saat akan melakukan tindakan terhadap kerbau.

"Dia sering masuk ke desa-desa dan Live FB saat operasi hewan, kebanyakan tanpa izin," ucap pedagang yang akrab disapa Papa Erna ini.

Ia juga mengatakan bahwa pedagang pasar Bolu' resah akibat Live FB sepihak dari dokter RP.

"Otomatis kami proteslah, tanpa ada uji laboratorium, main asal klaim saja kerbau kena penyakit. Seperti tidak ada kode etik profesi saja," tutupnya.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved