Haji 2023

Daeng Kanang Kembali Jadi Sorotan, Jemaah Haji Makassar Ini Ternyata Pamer Emas Imitasi

Selain itu, lanjut Ria, Daeng Kanang juga telah mengakui barang yang dibeli di Arab Saudi itu bukanlah emas.

Editor: Muh. Irham
Tribun Timur/Muslimin Emba
Suarnati Daeng Kanang (46) (pakai kacamata)dan seorang perempuan yang mendampingi saat keluar dari kantor Bea Cukai Makassar, Senin (10/7/2023) siang. 

Fenomena pamer perhiasan emas oleh jamaah haji asal Sulawesi Selatan, menuai sorotan.

Seperti yang baru-baru viral jamaah asal Embarkasi Makassar, Suarnati Daeng Kanang (46).

Daeng Kanang mendadak viral setelah aksi pamer perhiasan ia tunjukkan setibanya di Bandara Sultan Hasanuddin, beberapa hari lalu.

Daeng Kanang yang disebut mengenakan emas seberat 180 gram pun bakal dimintai keterangan oleh Bea Cukai Makassar.

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr Muammar Bakry turut menyangkan adanya fenomena seperti itu.

Menurut Muammar yang saat ini juga berada di tanah suci Mekkah, aksi pamer emas yang ditunjukkan beberapa jamaah tidak sepatutnya dilakukan.

Sebab, kata dia, tindakan seperti itu tidak mencerminkan pesan haji yang baru saja ditunaikan.

"Jadi haji itu kegiatan ibadah puncak dari seorang muslim. Dalam haji itu banyak nasihat-nasihat bagi kehidupan seorang Muslim," kata Muhammar Bakry kepada tribun, Selasa (8/7/2023) malam.

Muammar Bakry pun mencontohkan proses haji oleh jamaah yang melalui proses ihram.

Dalam prosesi ihram itu kata dia, jamaah hanya mengenakan dua helai kain.

"Seorang yang berihram tidak mengenakan apa-apa kecuali dua lembar helai pakaian. Ada nilai sosialnya. Jadi nilai haji itu adalah seorang merasa tidak ada apa-apanya di hadapan Allah," terang Muammar Bakry.

"Itulah sebabnya tidak ada pakaian kemewahan yang dibawa ketika melakukan proses haji," sambungnya.

Aksi pamer emas Daeng Kanang dan jamaah lainnya, lanjut Muammar pun dianggap telah menyalahi pesan-pesan haji.

"Jadi, kemabruran haji itu, tentu tidak dilihat dari harta yang dipamerkan setelah pulang," sebut Muammar yang juga Rektor Universitas Islam Makassar.

"Tapi kemabruran haji itu adalah, ketika seseorang meningkatk kebaikan spritual dan kebaikan sosialnya di masyarakat, maka itulah ciri mabrurnya haji seseorang," jelasnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved