BMKG Sebut Suhu Dingin di Toraja Tidak Terkait Fenomena Aphelion

BMKG Toraja menjelaskan bahwa secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim kemarau di bulan Juli.

|
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
(Shutterstock.com)
Ilustrasi suhu rendah, suhu dingin. 

TRIBUNTORAJA.COM - Akhir-akhir ini, suhu dingin menusuk ke tulang dirasakan masyarakat Toraja. Walau memang dingin adalah hal lumrah di daerah pegunungan, namun kali ini lebih dingin dari biasanya.

Lantas, ada yang mengaitkan, cuaca dingin ini karena adanya Fenomena Aphelion.

Aphelion merupakan jarak terjauh bumi dengan matahari, dimana peristiwa ini terjadi berulang tiap satu tahun sekali, dan biasanya terjadi pada bulan Juli karena gerak rotasi Bumi.

BMKG Toraja menjelaskan bahwa secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim kemarau di bulan Juli.

"Pada waktu yang bersamaan, seperti yang sudah disampaikan, Aphelion terjadi," paparnya kepada Tribun Toraja.

"Hal ini menyebabkan seolah-olah Aphelion memiliki dampak yang ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia meskipun nyatanya tidak berkaitan," tambahnya.

Inilah yang juga terjadi di Toraja, suhu dingin saat ini yang terjadi di wilayah Toraja tidak disebabkan oleh Aphelion. Melainkan Toraja sudah mulai memasuki musim kemarau.

Posisi matahari yang sekarang berada di BBU (Belahan Bumi Utara) atau di utara ekuator menyebabkan suhu tinggi di wilayah utara ekuator dengan tekanan rendah, dan begitupun sebaliknya. Bagian selatan ekuator mengalami suhu dingin dan bertekanan tinggi.

Peristiwa ini menyebabkan massa udara bertiup dari benua Australia (tekanan tinggi) ke benua Asia (tekanan rendah). Udara dari wilayah Australia umumnya bersifat kering, sehingga ketika melewati wilayah Indonesia yang mengalami musim kemarau karena minimnya tutupan awan, akan terasa lebih dingin.

Langit dengan minimnya tutupan awan (clear sky), akan menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang langsung dilepas ke atmosfer luar. Sehingga membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari.

Hal ini yang kemudian membuat udara terasa lebih dingin terutama pada malam hingga dini hari.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved