Timor Leste
Sosok Xanana Gusmao, Mantan Pemberontak yang Kembali Berkuasa di Timor Leste
Dia dibesarkan di pedesaan, dengan seorang saudara laki-laki dan lima saudara perempuan. Ayahnya adalah seorang guru sekolah.
TRIBUNTORAJA.COM - Toko pejuang kemerdekaan Timor Leste, Xanana Gusmao, kembali berkuasa setelah dilantik menjadi Perdana Menteri (PM) Timor Leste untuk lima tahun ke depan. Xanana adalah mantan Presiden pertama negara tersebut.
Dilansir dari AFP, Sabtu (1/7/2023), Partai National Congress for Timorese Reconstruction (CNRT) yang dinaungi Gusmao menang dengan meraih 41,6 persen suara dalam pemilihan parlemen pada akhir Mei lalu. Sementara lawan utama partainya, Fretilin mendapat 25,7 persen suara, menurut komisi pemilihan umum.
Lantas seperti apa sosok Xanana Gusmao itu? Simak profil lengkap tentang mantan presiden pertama Timor Leste yang kini menjadi PM Timor Leste berikut ini:
Mengutip situs resmi Pemerintah Timor Leste, pria bernama lengkap Kay Rala Xanana Gusmão itu lahir pada tanggal 20 Juni 1946. Pria yang kini berusia 77 tahun ini lahir di Manatuto, Timor Leste. Dia dibesarkan di pedesaan, dengan seorang saudara laki-laki dan lima saudara perempuan. Ayahnya adalah seorang guru sekolah.
Nama Lengkap: Kay Rala Xanana Gusmão
Tanggal Lahir: 20 Juni 1946
Tempat Lahir: Manatuto, Timor-Leste
Jabatan Sekarang: Perdana Menteri (PM) Timor Leste
Gusmao menyelesaikan sekolah dasar dan memulai sekolah menengah di misi Katolik "Nossa Senhora de Fátima" di Dare dan melanjutkan ke Dili. Dia mulai bekerja, di mana saat pagi hari sebagai surveyor sewaan dan sore hari mengajar di sekolah Cina.
Melalui sejarah panjang hingga mencapai kemerdekaan Timor Leste, setelah masa kemerdekaan tepatnya pada 14 April 2002, Kay Rala Xanana Gusmão terpilih sebagai Presiden Timor-Leste dan dilantik sebagai Presiden Republik Demokratik Timor-Leste pada 20 Mei 2002. Dia menjabat sebagai Presiden Republik hingga akhir masa jabatannya pada Mei 2007.
Presiden Pertama-PM Timor Leste
Setelah meninggalkan kursi kepresidenan, Kay Rala Xanana Gusmão terpilih sebagai Presiden partai politik yang baru didirikan yang dibentuk pada April 2007, CNRT - "Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor-Leste".
Pada tahun tersebut pula Xanana Gusmao menjadi Perdana Penteri (PM) Timor Leste dan memegang jabatan itu hingga 2015, ketika dia mengundurkan diri, dengan mengatakan sudah waktunya bagi generasi pemimpin yang lebih muda.
Kini Gusmao kembali berkuasa setelah hampir satu dekade dia meninggalkan pemerintahan. Lebih dari dua dekade setelah kemerdekaan dari Indonesia, Timor Leste masih berjuang untuk mengembangkan ekonominya, dengan lebih dari 40 persen dari 1,3 juta penduduknya hidup dalam kemiskinan.
"Visi saya untuk rakyat adalah agar mereka lebih sejahtera, terdidik, berkualitas dan inovatif, menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan mengutamakan sektor-sektor produktif sehingga kita dapat membangun ekonomi yang lebih baik," kata Gusmao dalam pidato pelantikannya seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (1/7/2023).
Partai Gusmao, National Congress for Timorese Reconstruction (CNRT) menang dengan meraih 41,6 persen suara dalam pemilihan parlemen pada akhir Mei lalu. Sementara lawan utama partainya, Fretilin mendapat 25,7 persen suara, menurut komisi pemilihan umum.
Mantan pemimpin pemberontak berusia 77 tahun itu, juga berjanji untuk memperbaiki hukum negara itu dan mengembangkan proyek pipa gas. "Pemerintah akan memprioritaskan meninjau sistem peradilan serta pembangunan, mulai dari desa-desa, juga untuk membawa pipa Greater Sunrise ke Timor Leste," kata Gusmao dalam pidato pelantikannya.
Timor Leste mengadakan pemilihan parlemen kelimanya pada tanggal 21 Mei lalu, yang bertepatan dengan hari peringatan kemerdekaannya yang ke-21 tahun. Diketahui, Gusmao telah menghabiskan bertahun-tahun memimpin sayap militer Front Revolusioner Timor Timur Merdeka (Fretilin) dalam perjuangan kemerdekaan melawan Indonesia.
Pernah Menjadi Pemain Sepakbola
Sebelum terjun menjadi aktivis, Gusmao pernah menjadi pesepak bola dan wartawan. Popularitas besar Gusmao berakar pada perjuangan panjang Timor Leste meraih kemerdekaan melalui gerakan gerilya Falintil yang berisi sekelompok pejuang tanpa perlengkapan yang memadai untuk melawan pemerintah Indonesia.
Semasa perjuangannya meraih kemerdekaan, Gusmao terlibat dalam sejumlah organisasi revolusioner. Pada 1971, dia bergabung dengan organisasi nasionalis pimpinan Jose Ramos Horta. Gusmao juga sempat ditahan oleh faksi lawan ketika terjadi konflik politik pada 1975.
Pada 1992, Gusmao ditangkap oleh Indonesia dan dihukum dengan tuduhan melancarkan pemberontakan dan ditahan di penjara Cipinang. Meskipun mendekam di penjara, Gusmao tetap menjadi tokoh gerakan kemerdekaan Timor Leste. Oleh karenanya, banyak yang menyebut Gusmao sebagai Nelson Mandela dari Asia Tenggara.
Usai akhirnya dibebaskan pada September 1999, Gusmao kembali ke tanah kelahirannya.
Kerusuhan besar-besaran yang terjadi berkepanjangan akhirnya ditutup dengan referendum kemerdekaan yang didukung PBB. Warga Lorosa'e pun memilih untuk merdeka dan lepas dari NKRI.
Saat kembali, Gusmao disambut seperti layaknya seorang pahlawan. Berpidato di tengah kerumunan besar di ibukota yang masih membara dari Dili, Gusmao meminta warga Timor Leste untuk fokus pada masa depan, pada pembaharuan dan rekonsiliasi dan bukan lagi kepada pertumpahan darah di masa lalu.(*)
Mahasiswa Toraja Gelar Unjuk Rasa Desak Polisi Usut Tuntas Kematian Nelson |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Mahasiswa Gelar Aksi di Gedung DPRD Tana Toraja |
![]() |
---|
Gempa Kekuatan Magnitudo 5,0 Guncang Wilayah Lampung Utara |
![]() |
---|
Jago Merah Ngamuk di Desa Sorowako Luwu Timur, 46 Rumah Terbakar, Warga Mengungsi di Kapal Feri |
![]() |
---|
Siapa Cak Nur yang Namanya Disebut JK Saat Resmikan Kampus Baru Universitas Paramadina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.