Alumni SMANSA Palopo Angkatan 1998 Reuni Perak di Tanjung Bira Bulukumba

Momen kebersamaan setelah 25 tahun meninggalkan bangku Putih Abu Abu ini dirayakan di Tanjung Bira, Bulukumba, 1-3 Juni 2023.

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
Istimewa
Beberapa alumni SMANSA Palopo berfoto bersama di Tanjung Bira, Bulukumba, di sela-sela reuni perak. 

TRIBUNTORAJA.COM, PALOPO - Alumni SMAN 1 (SMANSA) Palopo yang lulus tahun 1998 mengadakan reuni perak tahun 2023 dengan tema "Baku Gea, Baku Calla, Baku Sayang".

Momen kebersamaan setelah 25 tahun meninggalkan bangku Putih Abu Abu ini dirayakan di Tanjung Bira, Bulukumba, 1-3 Juni 2023.

Kebetulan saat itu merupakan libur nasional, long weekend, sehingga dimanfaatkan untuk berkumpul bersama. Tidk hanya alumni, tapi mereka juga mengajak anggota keluarga lainnya.

Sehingga ini bukan hanya silaturahmi alumni tapi berkumpulan keluarga besar alumni SMANSA angkatan 98.

"Senang bisa kumpul dengan teman-teman yang sekarang domisilinya berjauhan. Meski sudah terpisah jarak, kita masih bisa saling komunikasi dan berkumpul saling bercerita," ucap Adit, salah satu alumni SMANSA angkatan 98.

"Macam-macam dicerita, dari kenangan saat SMA, hingga bahas obat-obat alami," tambah Fauzan.

Di Tanjung Bira, mereka menikmati sejumlah wahana air seperti banana boat. Ada juga yang menikmati indahnya pantai pasir putih Pantai Bira.

Selain, mereka menjajal spot-spot wisata yang ada di ujung selatan Bulukumba ini. Ada Titik Nol, perahu Phinisi, tangga seribu, dan lainnya.

Alumni SMANSA Palopo angkata 1998 tidak hanya berdomisili di Palopo saja, tapi telah menyebar di sejumlah kota bahkan ada yang di luar negeri. Ada yang di Toraja, Makassar, Wamena, Pontianak, NTT, hingga Rusia.

Mereka berasal dari berbagai latar belakang profesi, ada yang PNS, dokter, dokter gigi, karyawan swasta, pengusaha, dan lainnya.

Meski demikian, mereka tetap berkomunikasi melaliui WA group.

Di samping itu, alumni ini juga rutin menggelar arisan. Tidak hanya sekeda arisan, tapi sebagian dananya disisihkan untuk dana kas dan dana sosial.

Dana sosial ini dimanfaatkan untuk membantu sesama alumni beserta keluarganya maupun guru-guru yang membutuhkan, misalnya berduka, sakit, dan lainnya.

"Ini kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir ini dan semoga kebersamaan ini tetap abadi sampai rambut memutih," tambah Rahman.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved