Tita Kamila Gunakan Gaun yang Terinspirasi Adat Toraja Ma'nene di Putri Indonesia 2023

Ma'nene adalah ritual tradisional di Tana Toraja, dimana jenazah leluhur keluarga Toraja akan dibersihkan, digantikan baju, dan kainnya. 

|
Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Apriani Landa
Dok Pribadi
Gaun malam yang digunakan Tita Kamila di ajang Putri Indonesia 2023 terinspirasi dari adat Toraja yaitu Ma'nene. Ma'nene adalah ritual membersihkan jenazah leluhur. 

TRIBUNTORAJA.COM - Toraja kembali bergema di ajang tingkat nasional. Kali ini di pemilihan Puteri Indonesia (PI) 2023.

Puteri Indonesia 2023 adalah kontes kecantikan edisi ke-26. Puncaknya atau grand final akan diselenggarakan pada 19 Mei 2023 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta.

Pemilihan sendiri berlangsung 12-19 Mei 2023.  Jumat (12/5/2023) merupakan hari pertama para finalis Puteri Indonesia 2023 menjalani karantina.

Nantinya, para pemenang Puteri Indonesia 2023 akan melaju pada ajang internasional seperti Miss International, Miss Supranational, dan Miss Charm.

Putri Indonesia Sulsel, Tita Kamila Syafruddin, akan memperkenalkan budaya Toraja melalui busana.

Dalam perhelatan Puteri Indonesia 2023 Talent, Traditional Costume, dan Fashion Night di Dome Spark Senayan, Senin (15/5/2023) malam.

Di ajang itu, Tita mengenakan gaun malam berwarna biru tua dan bermotifkan tengkorak yang sontak mengundang decap kagum penonton.

Saat dikonfirmasi, gaun tersebut diberi nama "The Ma'nene from Toraya". Ini merupakan karya desainer lokal Sulsel, Yusuf Isvania Couture.

Tita melalui timnya mengatakan, gaun ini dirancang berlandaskan latar belakang cerita yang kuat serta bentuk perwujudan pelestarian nilai budaya dengan kesakralan sebagai unsur estetikanya.

Ma'nene adalah ritual tradisional di Tana Toraja, dimana jenazah leluhur keluarga Toraja akan dibersihkan, digantikan baju, dan kainnya. 

“Landasan dalam memilih gaun malam dengan tema Ma’nene' karena merupakan salah satu warisan budaya Sulawesi Selatan yang hingga saat ini masih terlestarikan dengan baik, terlebih karya ini diwujudkan oleh desainer lokal, Yusuf Isvania Couture. Dengan harapan, adanya tema tersebut memberi warna baru untuk mengkreasikan gaun malam itu sendiri dalam industri pageant Indonesia,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (16/5/2023).

Ini memang menjadi kali pertama budaya Toraja "Ma'nene" diangkat dan direalisasikan sebagai inspirasi gaun malam dalam perhelatan Putri Indonesia.

Gaun "The Ma'nene from Toraya" ini 100 persen terbuat dari akrilik dengan sistem pembuatan menggunakan metode air brush dengan waktu pembuatan memakan dua bulan.

Lebih, lanjut Tita yang merupakan putri daerah asal Masamba, Luwu Utara, ini mengaku tidak hanya mengangkat budaya Toraja, tetapi berbagi budaya di Sulsel untuk merepresentasikan gelar yang ia raih.

“Dalam segala persiapannya, mengangkat kebudayaan dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Seperti Kajang, bunga Masamba, sutera Sengkang, baju bodo tokko, baju rampi, tarian pepe’ pepe’ baine, dan beberapa tradisi khas Sulawesi Selatan di panggung nasional,” imbuhnya.

Perhelatan PI 2023 digelar untuk mencari wanita terbaik Indonesia yang akan dimahkotai dan mewakili negara dalam ajang bertaraf internasional.

Ajang tersebut di antaranya, Miss Internasional, dan Miss Supranational.

Adapun untuk mendukung Tita di perhelatan PI 2023, Anda dapat langsung berkunjung ke bit.ly/DukungTita.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved