Warga Toraja Meninggal di Morowali

Kronologi Wanita Cantik Asal Toraja Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Mess Perusahaan Morowali

Hanry Desfa Denyanto (35) mengatakan, mayat adik perempuannya ditemukan sekira pukul 22.00 Wita setelah dilakukan pencarian di beberapa lokasi.

|
Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Apriani Landa
Tangkapan layar
Mendiang Agnes Retni Anggraini 

TRIBUNTORAJA.COM - Seorang wanita muda bernama Agnes Retni Anggraini (25) ditemukan tewas bersimbah darah di salah satu mess kontraktor di Bahodopi, Kecamatan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (13/5/2023).

Warga asal Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), itu diduga menjadi korban pembunuhan. Sebab, saat ditemukan, tangan dan kakinya dalam keadaan terikat.

Saudara laki-laki korban, Hanry Desfa Denyanto (35), mengatakan, mayat adik perempuannya ditemukan sekira pukul 22.00 Wita setelah dilakukan pencarian di beberapa lokasi.

Ia menceritakan, peristiwa nahas itu bermula saat korban yang bekerja sebagai admin di PT Panca Pilar Sejahtera mendatangi kantornya untuk mengantar uang honor senilai Rp 2 juta bersama temannya bernama Desrianto Palulungan.

Namun, korban menyuruh Desri yang juga calon suami korban pulang lebih awal karena dia masih akan menemui seseorang. Sekira pukul 10.00 korban membuat story di WhatsApp yang bunyinya "OTW Kendari disertai emot".

Hal itu membuat Desri heran, karena korban tidak ada persiapan. Bahkan, ia tak memberi tahu akan berangkat ke suatu daerah. Selain itu, tidak seperti biasanya membuat story menggunakan emot senyum lebar dan nyengir-nyengir.

Desri pun menghubungi nomor telepon korban melalui sambungan WhatsApp dan telepon biasa sekitar 20 kali, namun HP korban sudah tidak aktif.

"Tidak sampai 10 detik waktu sudah pasang story sekitar jam 11.00 Wita langsung ditelpon sama calon suaminya adek saya tapi sudah tidak aktif. Tidak biasanya dia tidak pamit mau ke suatu tempat. Tidak biasanya juga buat story itu," kata Hanry kepada Tribun Toraja, Minggu (14/5/2023) siang.

Desri pun melaporkan kejanggalan itu kepada Hanry, kakak korban. Mereka juga menghubungi beberapa rekan kerja korban namun tak ada yang mengetahui keberadaannya.

Sekira pukul 14.00 Wita HP korban aktif kembali dan di WhatsApp korban sempat muncul story "Jalan-jalan ke rumah teman disertai emot senyum lebar".

Desri dan Hanry pun bergantian menghubungi hp korban tapi malah di reject atau teleponnya ditolak. Saat ditelepon kembali, HP korban sudah tidak aktif.

Sederet pesan WhatsApp yang dikirim Hanry dan Desri hanya dibaca namun tak dibalas si korban. Di WhatsApp nya memperlihatkan centang dua biru.

"Sempat aktif HP nya (korban) waktu jam 2 siang. Dia sempat buat story tapi tidak ditahu yang buat story ini korban atau pelaku. Waktu dihubungi sama calon suaminya, teleponnya di-reject. Ditelepon lagi tapi sudah tidak aktif," jelasnya.

"Pukul 17.00 Wita, HP korban aktif lagi dan memasang story, 'Kendari disertai emot tertawa'," ucap Hanry.

Desri yang melihat story WhatsApp tersebut langsung menghubungi korban berkali-kali namun lagi sudah tidak aktif.

Hingga pukul 21.30 Wita, korban tak kunjung kembali ke rumah sehingga kakak korban ditemani Desry mencari ke kantornya namun pintunya dalam keadaan terkunci.

Mereka pun bertanya ke sejumlah warga dan salah seorang penjual di depan kantor korban mengatakan jika ada orang dalam kantor.

"Penjual bilang, di dalam memang ada orang'," cerita Hanry.

Penjual itu mengatakan memang tinggal di sekitar daerah itu jadi mengetahui kalau di dalam kantor ada seseorang. Hanry pun mendobrak pintu kantor PT Panca Pilar Sejahtera tersebut dan mendapati korban sudah meninggal dan berlumuran darah di ruangan belakang.

"Waktu kami temukan adik saya sudah meninggal berlumuran darah. Saya tidak terlalu perhatikan lukanya tapi yang jelas di bagian kepala karena banyak darah berceceran dan ada luka robek di dahi, dalam. Giginya juga lepas satu," ujarnya.

Ia menemukan saudaranya itu dalam keadaan tangan dan kakinya terikat.

Nasib nahas yang menimpa adiknya langsung dilaporkan ke Polisi. Ia bersama Desry melapor di Polsek Bahodopi. Saat ini, kasus ini tengah dalam penyelidikan Polisi.

Jenazah Agnes yang merupakan alumni Universitas UKI Toraja saat ini disemayamkan di rumah duka setelah di autopsi dan akan dibawa ke kampung halamannya di Makale, Tana Toraja, untuk dimakamkan.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved