Jangan Panik, Ini Cara Cegah Penyebaran Virus Flu Babi Afrika

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Pemerintah Kabupaten Tana Toraja (Tator) melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) imbau masyarakat tidak panik dengan kasus virus African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika.

Pemda pun melakukan langkah-langkah antisipasi untuk cegah masuknya virus Flu Babi Afrika ke Tana Toraja.

Hal ini dikonfirmasi langsung Kepala Bidang Peternakan DPKPP, Oktavianus Sonda.

“Jadi langkah awal kami mencegah ASF yaitu mengeluarkan imbauan," ungkap Oktavianus saat ditemui di kantornya Jl Sitarda Nomor 64, Makale, Selasa (9/5/2023).

"Imbauan tersebut, pertama mengarahkan masyakarat untuk melakukan penyemprotan disinfektan, kedua jangan membeli daging kiloan di pasar, ketiga sebisa mungkin untuk tidak mengirim ternak dar luar dan mencampurkan dengan ternak lokal,” tambahnya.

Saat ini, memang masih belum ada vaksin yang dapat menangkal virus ASF.

Satu-satunya cara untuk menurunkan risiko babi domestik, termasuk ternak tertular virus ASF, adalah dengan biosecurity atau keamanan biologi, yaitu dijauhkan dari sumber virus dan dengan menyemprotkan disinfektan.

Adapun DPKPP mengaku menyediakan sebanyak 600 liter disinfektan yang dapat diakses secara gratis.

“Untuk pencegahan ASF, kami menyediakan disinfektan gratis di kantor yang dapat dikses oleh warga secara gratis. Jadi mereka hanya perlu registrasi biodata diri dan peternakannya,” imbuh Oktavianus.

ASF adalah penyakit yang menyerang babi dan menimbulkan berbagai perdarahan pada organ internal. Virus ini dikatakan mematikan pada ternak babi.

Perlu diketahui, ASF hanya menyerang babi dan tidak berbahaya untuk manusia.

Mengonsumsi daging babi yang terserang virus ini juga tidak menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia.