Penyakit Hewan

Petugas Kesehatan Hewan Luwu Utara Bingung, Ribuan Ekor Babi Tiba-tiba Mati

Berdasarkan catatan dari petugas peternanakan, jumlah babi yang mati hingga saat ini tercatat 1.637 ekor.

Penulis: Redaksi | Editor: Muh. Irham
ist
Ilustrasi babi 

TRIBUNTORAJA.COM - Petugas kesehatan hewan di Kabupaten Luwu Utara akhir-akhir ini bingung. Ribuan ekor babi milik warga di Luwu Utara, tiba-tiba mati tanpa diketahui penyebabnya.

Berdasarkan catatan dari petugas peternanakan, jumlah babi yang mati hingga saat ini tercatat 1.637 ekor.

Jumlah tersebut kemungkinan masih akan bertambah.

Sebab petugas peternakan masih terus melakukan pendataan di desa lain.

"Hasil pendataan sementara, babi yang mati 1.637 ekor di tiga desa, yakni Desa Rawamangun 1.200 ekor, Desa Sukamaju 397 ekor, dan Desa Minanga Tallu 40 ekor," kata Petugas peternakan wilayah Kecamatan Sukamaju dan Sukamaju Selatan, Muh Sahril, Selasa (2/5/2023).

Sahril belum bisa memastikan virus yang menyerang babi hingga mati.

"Sampel yang kita ambil beberapa hari lalu masih dalam proses pemeriksaan di laboratorium di Maros, jadi kami masih menunggu hasilnya, penyakit apa namanya," katanya.

Sahril mengatakan, upaya penanganan sementara telah dilakukan dengan melakukan penyemprotan disinfektan terhadap ternak babi dan kandangnya.

"Kami meminta pemilik ternak agar melakukan penyemprotan disinfektan untuk pengendalian penyebaran lebih luas lagi dan upaya membunuh virus," tuturnya.

Fenomena babi mati mendadak juga terjadi di Desa Sukaharapan, Kecamatan Sukamaju Selatan, Luwu Utara.

Kepala Desa Sukaharapan, Nyoman Sukamta menyebut penyakit ini termasuk golongan baru.

Babi yang terserang penyakit tidak butuh waktu lama untuk mati.

Dikatakan Nyoman, gejala awal babi yang terserang penyakit ini adalah tidak mau makan, kejang-kejang, sesak napas, dan mencret.

"Selama saya memelihara babi, baru kali ini ada penyakit seperti ini. Ada warga saya yang pelihara 19 ekor, babinya mati semua satu kandang," katanya.(chalik mawardi)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved