Injil Masuk Toraja

Perayaan 110 Tahun IMT Sukses, Warga: Makam Sang Pembawa Injil ke Toraja Malah Tak Terurus

Venty menilai, 110 Tahun IMT seharusnya menjadi momen peringatan asal muasal atau sejarah masuknya Injil di Toraja pada masa silam.

Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Donny Yosua
Tribun Toraja/Ricdwan Abbas
Makam sang pembawa Injil ke Toraja, Antonie Aris Van De Loodstrecht dan para zendeling di Rantepao, Toraja Utara, Minggu (19/3/2023). 

Hal itu membuat hatinya teriris hingga meneteskan air mata.

"Dengan mudah saya memasuki kompleks pemakaman karena pintu pagar tidak terkunci. Tetapi begitu menginjakkan kaki di kompleks itu hati saya sangat tercekat dan tanpa terasa air mata saya mengalir," ujarnya.

"Bagaimana tidak, kondisi kuburan para martir yang menghadirkan Injil mula-mula di Toraja ini ini berada dalam kondisi yang tidak terurus," lanjut Venty.

 

Baca juga: Ketika Remaja Papua Bawa Replika Tombak dan Panah di Tengah Perayaan 110 Tahun Injil Masuk Toraja

 

Ia menyesalkan area sekitar makam yang dijadikan lahan perkebunan serta kotoran ternak memenuhi kawasan kompleks pemakaman.

"Sekitar makam dipenuhi tanaman makanan ternak, batu kerikil yang terhampar disekitar serta dipenuhi kotoran binatang," tuturnya.

 

Baca juga: Danny Pomanto Hadiri Perayaan 110 Tahun Injil Masuk Toraja, Klasis Makassar Hadirkan Gandrang Bulo

 

Pemandangan ini menurutnya sangat bertentangan dengan hiruk pikuk perayaan IMT ke 110 yang berlangsung hanya beberapa ratus meter dari kompleks makam.

"Sebuah ironi? I am speechless (Tak bisa berkata apa-apa)," imbuhnya.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved