UMKM Pulu-Pulu Toraja Utara Tawarkan Hasil Bumi Organik dari Madu, Kopi, Hingga Bawang Merah

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - UMKM Pulu-Pulu menjajakan produk hasil bumi di daerahnya di Tongkonan Sangulele, Kota Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Kebetulan, dalam rangkaian 110 Tahun Injil Masuk Toraja (IMT), Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja membuka ruang untuk stand UMKM untuk menjajakan usahanya.

UMKM Pulu-pulu berasal dari Desa/Lembang Pulu'-Pulu, Kecamatan Buntu Pepasan, Kabupaten Toraja Utara. Lokasinya terbilang jauh dari pusat kota, berada di ketinggian dengan pemandangan yang masing asri dan sejuk.

Daerah ini masih jarang terjamah masyarakat luar karena akses jalan ke sana belum memadai. Harus ekstra hati-hati jika ingin ke sana.

Stand UMKM Pulu-pulu ini menjual hasil bumi daerahnya. Ada madu hutan asli, kopi arabika khas Pulu-Pulu, talas, bawang merah, sayur-mayur, dan masih banyak lagi.

Ditemui di standnya, Pendeta Cristian Banna, mengatakan produk yang dijajakan ini merupakan hasil usaha dari jemaat di sana.

"Yang uniknya yaitu semua hasil olahannya itu organik, tanpa bahan kimia. Semua ini dikelola jemaat dan juga masyarakat setempat," ucapnya.

Selain hasil bumi, UMKM ini juga menjajakan parfum cair untuk interior kendaraan maupun ruangan.

"Jadi ini kami ada juga jual pengharum ruangan beraroma kopi asli Pulu-pulu. Ini terbuat dari limbah kopi. Daripada dibuang kami manfaatkan menjadi pengharum ruangan," tuturnya.

Untuk harganyanya, kopi 150 gram dijual Rp 110 ribu (khusus kegiatan IMT). Harga normal Rp 120 ribu.

Untuk parfum dengan aroma kopi dijual Rp 30 ribu.

Untuk Tribuners yang berburu hasil alam organik, langsung saja ke Stand UMKm Pulu-pulu.

Standnya akan hadir hingga puncak acara IMT, 18 Maret 2023 ini.