Injil Masuk Toraja

Kontingen Klasis Makassar Timur Hadirkan 'Sultan Hasanuddin' Saat Parade Syukur 110 Tahun IMT

Pria penunggang kuda ini membawa Alkitab dengan suara lantang pria tersebut memberitakan kabar sukacita Injil.

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
kolase TribunToraja
Penampilan Klasis Makassar Timur saat parade syukur perayaan 110 tahun Injil Masuk Toraja (IMT), Rabu (15/3/2023). 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Klasis Makassar Timur Gereja Toraja menghadirkan "Sultan Hasanuddin" saat Parade Syukur 110 Tahun Injil masuk Toraja (IMT) di Rantepao, Toraja Utara, Rabu (15/3/2023).

Seorang pria menunggang kuda buatan dan diusung beberapa pemuda sambil diarak. Pria ini menggunakan Topi Passapu dan baju adat Makassar, mirip penampilan pahlawan nasional asal Gowa, Sultan Hasanuddin.

Pria penunggang kuda ini membawa Alkitab dengan suara lantang pria tersebut memberitakan kabar sukacita Injil.

Kontingen Klasis Makassar Timur ini menarik perhatian pengunjung dengan menampilkan budaya khas Makassar.

Selain pria penunggang kuda, rombongan juga menampilkan tarian Pepe-pepeka Ri Makka.

Tari Pepe-Pepeka Ri Makka juga salah satu tarian daerah Makassar yang dimainkan oleh kaum laki-laki.

Dalam bahasa Makassar, pepe' berarti api. Tari Pepe-Pepeka sering dijuluki dengan tarian api.

Atribut utama dalam tariannya identik dengan nyala api.

Tidak itu saja, Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) Klasis Makassar Timur juga menarik perhatian dengan slogan yang ditulis di spanduk yang mereka bawa.

"Janjian di Praya Bertemu di 110 tahun IMT". Demikian bunyinya.

Praya adalah Pertemuan Raya PPGT di mana tahun lalu digelar di Bittuang, Tana Toraja, Juli lalu.

Parade Syukur ini merupakan rangkaian perayaan 110 Tahun IMT. Di hari kedua parde diikuti dari Wilayah III (Makale-Tana Toraja) dan Wilayah IV (Makassar).

Perlu diketahui, penginjil pertama di Toraja bernama Antonie Aris van de Loosdrecht.

Ia awalnya adalah seorang penginjil atau Zendeling pertama di Indonesia (saat itu masih bernama Hindia Belanda).

Ia menjadi martir (mati syahid) dalam pelayanan pekabaran injil di Toraja.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved