Gadis Remaja asal Makale Selatan Ditemukan Tewas di Kamar Kost, Keluarga Tolak Otopsi

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Warga Kampung Pisang (Kampis), Kecamatan Makale, Tana Toraja digegerkan dengan penemuan mayat remaja putri, Senin (30/1/2023) pagi Wita.

Mayat gadis yang mengenakan seragam sekolah itu ditemukan di kamar kostnya, RT Kamiri, Lingkungan Mamullu Pa'bissanan, Kelurahan Tondon Mamullu sekira pukul 08.00 Wita.

Kapolsek Makale, AKP Martinus Pararuk, saat dikonfirmasi membenarkan penemuan mayat tersebut.

Ia mengatakan korban berinisial JP (15), masih berstatus pelajar di SMK Kristen Makale.

JP merupakan warga asal Lo'ko', Lembang Randanbatu, Makale Selatan.

"Iya benar, kejadiannya sekitar jam 08.00 pagi," kata Martinus kepada Tribuntoraja.com, Senin (30/1/2023) siang.

JP diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran keluarga membatasi hubungan asmara korban.

Baca juga: Remaja Pria Ditemukan Tak Bernyawa di Makale Tana Toraja, Diduga Kekasih JP

"Diduga karena kecewa akibat keluarga melarang, korban sering ke kediaman kekasihnya. Keluarga tidak melarang tapi membatasi karena mereka masih berstatus pelajar untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan terjadi," ujarnya.

Martinus mengatakan, mayat korban pertama kali ditemukan kakak laki-laki korban, Yohanis Pasomba (21) saat pulang bekerja.

Saat itu, Yohanis hendak memasuki kamar korban namun pintunya dalam keadaan terkunci.

Ia pun mengetuk pintu kamar korban berkali-kali namun tidak mendapat respon sehingga ia mengintip lewat jendela dan melihat korban sudah dalam posisi tergantung menggunakan dasi sekolah.

Baca juga: Kronologi Dua Sejoli di Makale Tana Toraja Akhiri Hidup, Tinggalkan Surat Wasiat

Ia pun memanggil Yulius Pamuttu (48) dan kemudian melaporkan kejadian itu ke Polres Tana Toraja.

Menerima laporan warga, Tim Inafis Polres Tana Toraja menuju lokasi kejadian (TKP) dipimpin Kapolsek Makale AKP Martinus Pararuk.

Saat ditemukan, jenazah JP berada dalam posisi tergantung.

Dari hasil olah TKP tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi.

"Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan membuat surat pernyataan penolakan otopsi yang diwakili oleh paman Korban, Yulius Pamuttu," kata Martinus.

(*)