Cuaca Buruk

Cerita Warga Pinrang Korban Angin Kencang, Atap Seng Bergemuruh Saat Warga Sedang Tertidur

Pasalnya, angin kencang atau angin puting beliung terjadi saat warga Kabupaten Pinrang sedang tidur.

Penulis: Redaksi | Editor: Muh. Irham
Tribun Timur/Nining Anggaraeni
Warga Desa Massewae, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Marianti, terdampak angin kencang, Selasa (3/1/2023). 

DUAMPANUA, TRIBUNTORAJA.COM - Angin kencang menerjang Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Selasa (3/1/2023) dini hari.

Berbagai cara warga menyelamatkan diri dari peristiwa angin kencang itu.

Pasalnya, angin kencang atau angin puting beliung terjadi saat warga Kabupaten Pinrang sedang tidur.

Warga Desa Massewae, Duampanua, Marianti bercerita saat peristiwa itu terjadi, ia tengah tidur.

Tiba-tiba atap seng rumah terdengar bergemuruh diiringi hujan.

"Saya terbangun. Karena suara atap seng rumah itu sangat ribut. Gorden rumah beterbangan. Kemudian terdengar hujan juga ," kata Marianti kepada Tribun Timur, Rabu (4/1/2023).

Angin kencang, kata Marianti, berlangsung kurang lebih satu jam.

Atap seng rumahnya kemudian satu per satu terbuka.

Tidak lama, atap seng rumah Marianti terangkat dan berterbangan.

Marianti panik dan langsung membangunkan anaknya.

Ia kemudian mengambil beberapa barang penting dan turun ke kolong rumah.

"Di kolong rumah itu, saya dan anak saya duduk menunggu angin kencang berhenti kurang lebih satu jam," ucapnya.

Setelah angin kencang berhenti, Marianti dan anaknya memilih tidur di kolong rumah.

"Kami tidak naik ke atas rumah lagi. Karena seng-seng rumah sudah berterbangan. Jadi, kami tidur di kolong rumah. Itupun masih ada rasa was-was," terangnya.

Senada, Tarimah yang juga rumahnya terdampak angin kencang mengatakan kalau saat peristiwa itu ia sedang tidur.

Tarimah mendengar suara atap seng rumahnya bergemuruh dan langsung terbangun.

"Tidak lama itu, atap seng rumah mulai terangkat dan terbang," katanya.

Tarimah pun mulai panik. Beruntungnya, anaknya langsung mengevakuasi Tarimah ke rumah keluarga.

Rumah Tarimah kini sementara dilakukan perbaikan di bagian atap.

"Yang terdampak itu di bagian atap pas dapur dan ruang tamu. Sementara saya dibantu warga dan keluarga untuk pemasangan kembali atapnya," bebernya.

"Atap seng rumah yang terbang itu, kami kumpulkan lagi dan dipasang kembali," imbuhnya.

Diketahui, sebanyak 20 rumah warga di Kecamatan Duampanua yang rusak diterjang angin kencang.

Camat Duampanua, Andi Ikbal mengatakan rata-rata kerusakan terjadi di bagian atap dan balai-balai rumah warga.

"Ada yang rusak parah, sedang dan ringan. Saat  ini kami bersama BKTM dan Babinsa masih melakukan pendataan atau assessment terkait kerugian dari peristiwa ini," ucapnya.

Andi Ikbal mengatakan, kerusakan yang cukup parah terjadi di bagian dataran.

Sementara di bagian pesisir pantai terdapat kerusakan ringan.

"Di dataran itu, kerusakannya cukup parah. Kalau di wilayah pesisir, hanya ada satu-dua atap yang terbang," sebutnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved