Kampung Rama

Sejarah Kampung Rama, Kampungnya Orang Toraja di Makassar

Ketua Kerukunan Rama, Kompol Y Lute Lantang SH, menjelaskan bahwa banyak yang menyebutkan jika Rama itu adalah singkatan dari Rantepao-Makale.

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TribunToraja/Freedy Samuel
Ketua Kerukunan Rama, Kompol Y Lute Lantang SH 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Sebagian besar orang Toraja pasti kenal ataupernah mendengar nama "Kampung Rama" di Makassar.

Kampung Rama berada di Jalan Dirgantara, Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakukang, Makassar.

Sepanjang Jalan Dirgantara, penghuninya didominasi masyarakat etnis Toraja. 

Ketua Kerukunan Rama, AKBP Y Lute Lantang SH, menjelaskan bahwa banyak yang menyebutkan jika Rama itu adalah singkatan dari Rantepao-Makale.

"Hal itu juga tidak salah. Karena memang masyarakat di Kampung Rama didominasi perantau Toraja, dari Toraja Utara (Rantepao) dan Tana Toraja (Makale)," jelas mantan Kapolsek Rantepao tersebut.

"Nama Rama juga diambil dari Alkitab, bahasa Ibrani yang berarti sebuah puncak atau tempat tinggi (berdasarkan kitab Yehezkiel:16:24). Kata Rama juga digunakan untuk nama sejumlah tempat di Israel, termasuk tempat tinggal Nabi Samuel," jelasnya.

Lute menambahkan, tokoh masyarakat pertama Kampung Rama adalah Samuel Biring.

"Bisa dikatakan secara kebetulan maupun tidak, tokoh awal di sini juga bernama Samuel, tepatnya Samuel Biring," katanya.

Nah, Samuel ini yang mempromosikan nama Kampung Rama sekitar tahun 1971.

"Bersama tetua-tetua kampung di sini secara musyawarah dan mufakat menamakan tempat ini 'Kampung Rama'," jelasnya.

Ia menjelaskan dulu, menurut cerita tetua-tetua Kampung Rama, lokasi tersebut adalah pemakaman.

"Awal-awal orang takut ke sini, takut berkunjung maupun menetap di sini karena dikatakan angker. Tapi sampai saat ini, Kampung Rama berkembang dan sudah masuk ke generasi kedua dan ketiga," terangnya.

Harmonis dengan Kampung Makassar-Bugis

Ketua Kerukunan Rama, Lute Lantang, menjelaskan Kampung Rama bersebelah dengan kampung etnik Makassar-Bugis yang disebut Kampung Paroppo.

Meski berbeda identitas sosial kedua etnik ini, tapi komunikasi atau harmonisasi berjalan baik.

"Walaupun awal-awal pasti agak susah mencari titik temu, tapi Puji Tuhan, Alhamdulilah, (harmonisasi) semua berjalan lancar," tuturnya.

Kompol Lute Lantang menjelaskan bahwa seorang peneliti bernama Ichlas Nanang Afandi, saat ujian program doktor di Fakultas Psikologi UGM pada tahun 2019, meneliti terkait keharmonisan relasi suku Makassar-Bugis dan suku Toraja di kedua "kampung" ini.

"Pada tahun 2017, sempat terjadi konflik, bentrok antar warga kedua kampung. Ini menjadi konflik skala besar pertama di kota Makasar," paparnya.

"Konflik tersebut menimbulkan kerugian material dan imaterial. Tapi konflik itu dapat diredam oleh tokoh kedua kampung dan hingga hari ini keharmonisan dapat terjaga," jelasnya.

Gereja Toraja Jemaat Rama

Gereja Toraja Jemaat Rama Makassar berada di lingkungan Kampung Rama, Jalan Dirgantara No 106, Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Jemaat yang terdata sampai ratusan KK hingga 2022.

Kerukunan Rama

Kerukunan Rama hadir dari kerinduan masyrakat Kampung Rama untuk membangun komunikasi dan harmonisasi antar warga.

Kerukunan Rama ini juga terdiri dari masyrakat yang berada di sekitar Kampung Rama, termasuk Aspol Tello dan sekitarnya.

Awalnya terbentuk dari umat yang hanya yang beragama Kristen saja. Tapi berkembang hingga tidak hanya umat yang beragama Nasrani saja, warga beragama Muslim juga ada.

Kerukunan ini terdiri dari 8 denominasi Gereja, ditambah 1 Rukun umat Katolik, juga Umat Muslim.

Yaitu Gereja Toraja Jemaat Rama, Gereja GPdi Pintu Elok, Gereja Holistik, Gereja Holistik, Gereja Anugrah Alkitab, Gereja Toraja Mamasa (GTM), Gereja Kristen Indonesia, dan Gereja Pantekosta Indonesia.

Wilayah anggota kerukunan terdiri dari 2 kelurahan, yaitu Kelurahan Paroppo dan Keluruhan Karampung, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved