Sejarah
Si Unyil, Karya Legendaris Suyadi yang Dekat Dengan Generasi 90an
Mungkin belum banyak yang tahu, sosok dibalik serial sandiwara boneka 'Si Unyil' adalah Suyadi, atau lebih dikenal sebagai pemeran Pak Raden.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM - Serial Si Unyil kembali mencuat di jagat maya dan lini masa Twitter, usai kabar Pak Ogah tutup usia di umur 75 tahun, Rabu (28/12/2022) malam.
Dari pantauan Tribun Toraja Kamis (29/12/2022) sore, tagar yang membahas tentang Si Unyil, Pak Ogah, dan Pak Raden di linimasa Twitter mencapai lima ribu cuitan lebih.
Banyak netizen yang mengungkapkan kesedihan mengenang sosok Pak Ogah dan Pak Raden yang lebih dulu berpulang pada 2015 lalu.
Beberapa netizen terlihat mengunggah video dan foto kenangan mereka untuk menghormati sosok keduanya.
Baca juga: Pak Ogah Si Unyil Tutup Usia Usai Berjuang Melawan Penyumbatan Darah Otak
Boneka Legendaris Pak Raden

Mungkin belum banyak yang tahu, sosok dibalik serial sandiwara boneka 'Si Unyil' adalah Suyadi, atau lebih dikenal sebagai pemeran Pak Raden.
Karakter-karakter yang ada di serial tersebut adalah ciptaannya.
Serial sandiwara boneka 'Si Unyil' tayang setiap Minggu pagi di TVRI pada era 1980an.
Serial itu menjadi favorit anak-anak Indonesia saat itu.
Cerita yang dihadirkan kebanyakan tentang kegiatan anak usia sekolah dasar (SD).
Ceritanya juga dibumbui problematika kehidupan masyarakat desa sebagai latar belakang.
Serial ini juga digunakan sebagai sarana publikasi kebijakan pemerintah.
Antara lain Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas) dan Keluarga Berencana (KB).
Pada 30 Oktober 2015, Suyadi atau yang dikenal sebagai Pak Raden meninggal.
Latar Tempat
Desa Sukamaju merupakan nama desa yang sering dipakai di buku pelajaran SD era Orde Baru.
Sukamaju juga dipilih menjadi nama desa yang menjadi latar tempat serial Si Unyil.
Desa ini digambarkan sebagai desa yang tentram dan damai.
Pos ronda desa Sukamaju juga sering menjadi setting cerita dan menjadi tempat tongkrongan Pak Ogah.
Rumah Pak Raden digambarkan sebagai rumah yang besar dan mewah di desa Sukamaju, karena Pak Raden adalah toko priyayi dan dihormati warga desa.
Tokoh utama di sandiwara boneka ini adalah si Unyil, seorang anak periang, aktif, dan memiliki banyak teman.
Anak berusia delapan tahun ini merupakan murid SD dan anak petani Desa Sukamaju.
Unyil memiliki adik bernama Kinoy.
Selain Unyil, tokoh pendukung utamanya adalah Pak Raden, Pak Ogah, Cuplis, dan Usro.
Mereka adalah tokoh-tokoh yang sering muncul di dalam plot cerita.
Selain itu ada juga Bok Bariah dengan aksen khas Madura miliknya sehingga gampang diingat orang.
Baca juga: Sejarah Serial Si Unyil, Tayangan Favorit Generasi 90an
Sejarah Si Unyil

Si Unyil adalah film seri televisi anak-anak Indonesia produksi Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PPFN) yang diciptakan oleh Drs. Suyadi.
Serial ini mengudara setiap hari Minggu pagi di TVRI pada tanggal 5 April 1981 hingga 1993.
Si Unyil kemudian dibangkitkan kembali setiap Minggu pagi di RCTI pada tanggal 21 April 2022 hingga awal 2003.
Kemudian berpindah ke TPI pertengahan 2003, dan tayang setiap Minggu pukul 16.30 WIB.
Ditujukan kepada anak-anak, film seri boneka ini menceritakan tentang seorang anak Sekolah Dasar (SD) bernama Unyil dan petualangannya bersama teman-temannya.
Kata "Unyil" berasal dari "mungil" yang berarti "kecil".
Si Unyil telah menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari budaya populer di Indonesia.
Lagu tema yang dimulai dengan "hom-pim-pah alaiyum gambreng!" sangat melekat di ingatan masyarakat Indonesia, khususnya generasi 80an dan 90an.
Tokoh-tokoh seperti Pak Raden dan Pak Ogah dengan jargonnya "Cepek dulu dong!" sangat akrab di telinga masyarakat.
Saat ini boneka-boneka Si Unyil telah menjadi koleksi Museum Wayang di Jakarta.
Baca juga: Profil Abdul Hamid, Sosok di Balik Pak Ogah yang Melekat dalam Kenangan Generasi 90an
Laptop Si Unyil

Serial ini pernah dicoba diangkat kembali oleh PPFN dengan bantuan Helmy Yahya pada tahun 2001.
Serial tersebut meninggalkan atribut lama dan memakai atribut baru agar sesuai zaman.
Sayang, usaha tersebut harus kandas dan gagal.
Pada 2007, acara ini kembali dihidupkan dengan nama "Laptop Si Unyil", digawangi oleh Trans7.
Karakter, lagu pembuka, dan cerita tetap dipertahankan, kecuali beberapa yang diperbaharui seiring zaman.
Seperti ucapan Pak Ogah yang dulunya "cepek dulu dong!" berubah menjadi "gopek dulu dong!"
Unyil juga masih didampingi teman-temannya dalam membahas hal-hal pendidikan dengan laptop yang dimilikinya.
Tayangan ini lebih menggali dan mengenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada penonton, dan ditujukan untuk anak-anak.
Dalam tayangan ini, si Unyil bertindak sebagai seorang pengamat yang bertutur dan bercerita kepada penonton mengenai apa yang dibahas di setiap episode.
Si Unyil sendiri biasanya akan atraktif pada setiap episode, seperti pecinya yang jatuh ataupun Unyil yang terjepit diantara barang-barang.
Selain itu dalam tayangan Laptop si Unyil juga ada segmen animasi.
Segmen ini bertutur melalui format kartun.
Meskipun sudah modern, Unyil tidak meninggalkan teman-temannya dahulu.
Makanya dalam tayangan serial ini Unyil masih menampilkan sesi panggung yang menceritakan interaksi Unyil dan teman-temannya seperti Melani dan Usro, serta tokoh-tokoh lain seperti Pak Ogah dan Pak Raden. (*)