Kenali Penyebab dan Gejala Pendarahan Otak Seperti yang Dialami Indra Bekti
Kondisi ini bisa terjadi karena arteri di otak yang pecah dan menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya.
Penulis: Redaksi | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM - Aktor Indra Bekti diduga mengalami pendarahan di otak. Ia ditemukan tak sadarkan diri di toilet saat akan melakukan siaran di salah satu stasiun radio.
Saat ini, Indra Bekti masih tak sadarkan diri dan telah dirawat di rumah sakit.
Presenter dan komedian Tukul Arwana juga mengalami pendarahan otak pada 2021 lalu.
Perdarahan otak merupakan perdarahan yang terjadi di dalam jaringan otak. Kondisi ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh arteri di otak hingga menyebabkan perdarahan lokal di jaringan sekitarnya dan matinya sel-sel otak.
Sebenarnya, pendarahan otak bukan masalah kesehatan yang mendadak terjadi, kecuali pada orang yang mengalami kecelakaan.
Kebanyakan gejala perdarahan otak ini seringkali tak disadari oleh penderita. Perdarahan otak paling umum disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di area tubuh, bukan cuma otak.
Walaupun pendarahan terjadi di otak, namun yang harus dipahami, pemicu pendarahan di otak bisa berasal dari penyempitan atau pecahnya pembuluh darah di bagian tubuh lainnya seperti jantung, lengan, kaki, atau bagian tubuh lain.
Banyak orang yang mengalami perdarahan otak memiliki gejala mirip stroke, seperti mengalami kelemahan pada salah satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, atau mati rasa.
Perdarahan otak bisa memicu efek jangka panjang yang serius yang perlu mendapat pemeriksaan dan penanganan segera oleh dokter di rumah sakit.
Kondisi ini bisa terjadi karena arteri di otak yang pecah dan menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya.
Kondisi ini bisa membunuh sel-sel di otak.
Pendarahan di otak juga bisa menjadi penyebab utama stroke. Hal ini bisa melumpuhkan atau mengancam jiwa, sehingga penting untuk mendapatkan bantuan medis dengan segera.
Apa yang terjadi saat pendarahan otak?
Saat terjadi pendarahan otak, darah akan mengiritasi jaringan di sekitarnya. Hal tersebut bisa menyebabkan pembengkakan, kondisi yang dikenal dengan istilah edema serebral.
Darah yang terkumpul akan menjadi massa yang disebut hematoma. Kondisi ini akan meningkatkan tekanan pada jaringan otak di diekatnya.
Kondisi ini mengakibatkan oksigen tidak lagi dapat mencapai jaringan otak yang disuplai oleh pembuluh yang bocor atau pecah ini.
Terhambatnya aliran oksigen ke otak juga akan mengakibatkan sel-sel otak mati. Sel-sel saraf yang terkena dan fungsi terkait yang mereka kendalikan juga rusak.
Saat sel-sel otak mati, sel otak tidak bisa beregenerasi. Hal ini bisa menyebabkan kecacatan fisik dan mental.
Jenis-Jenis Perdarahan Otak
Dilansir dari Alo Dokter, umumnya, semua perdarahan yang terjadi di dalam otak disebut perdarahan otak. Tapi berdasarkan lokasi terjadinya, perdarahan otak dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Perdarahan subarachnoid
Perdarahan otak ini terjadi pada jaringan otak di bawah selaput pelindung otak. Perdarahan ini sering disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak karena aneurisma, gangguan pembekuan darah, atau cedera kepala berat.
Hematoma epidural dan subdural
Kondisi ini merupakan penggumpalan darah yang terjadi di antara otak dan tengkorak kepala, bisa berada di atas atau di bawah selaput pelindung otak.
Perdarahan intraserebral
Perdarahan otak ini terjadi pada jaringan otak itu sendiri. Perdarahan otak jenis ini bisa menyebar hingga ke ruang ventrikel otak dan menyebabkan pembengkakan otak.
Penyebab Perdarahan Otak
Ada beberapa faktor risiko dan penyebab terjadinya perdarahan otak. Berikut ini adalah penyebab perdarahan otak yang biasa terjadi:
1. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit kronis (jangka panjang) yang dapat melemahkan dinding pembuluh darah, tak terkecuali pembuluh darah otak.
Jika tekanan darah tidak terkendali, lama kelamaan penyakit ini berpotensi menimbulkan stroke perdarahan (stroke hemoragik).
2. Cedera kepala
Cedera kepala umumnya terjadi ketika seseorang mengalami kecelakaan lalu lintas, terjatuh dari ketinggian, atau cedera kepala akibat olahraga.
Bagi lansia, perdarahan otak bisa terjadi meski cedera kepala yang dialami ringan, seperti tidak ada luka terbuka, memar, atau tanda cedera lainnya.
3. Kelainan pembuluh darah
Kondisi yang bisa terjadi pada saat lahir ini dapat membuat dinding pembuluh darah di sekitar dan bagian dalam otak menjadi lemah. Kelainan ini disebut malformasi arteri vena.
Penderita gangguan ini tidak selalu mengeluhkan adanya gejala, namun seketika pembuluh darah dapat pecah dan menimbulkan kondisi yang berbahaya.
4. Gangguan pembekuan darah
Menurunnya trombosit juga dapat menyebabkan perdarahan otak. Anemia sel sabit (kondisi di mana sel darah merah berbentuk abnormal), hemofilia (tubuh kekurangan protein untuk pembekuan darah), hingga mengonsumsi obat pengencer darah dapat berkontribusi dalam hal ini.
5. Pembengkakan pembuluh darah (aneurisma)
Aneurisma menyebabkan melemahnya pembuluh darah, yang kemudian dapat pecah dan menimbulkan perdarahan di dalam otak. Kondisi ini dapat menyebabkan stroke.
6. Angiopati amiloid
Angiopati amiloid adalah kondisi di mana terjadi kelainan dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh faktor usia atau hipertensi. Kondisi ini dapat menimbulkan banyak perdarahan kecil yang mengarah pada perdarahan yang lebih besar.
Hal lain yang bisa menyebabkan perdarahan otak antara lain adalah tumor otak dan penyakit hati.
Beberapa penyebab perdarahan otak dapat diatasi sejak dini. Misalnya, dengan menjaga pola makan dan hidup sehat agar terhindar dari tekanan darah tinggi.
Anda juga bisa mulai mencari tahu tentang pencegahan hipertensi dan penanganannya dengan berkonsultasi ke dokter.
Apa penyebab pendarahan otak?
Pendarahan otak biasanya merupakan akibat dari kerusakan atau kelemahan pembuluh darah. Kondisi yang menyebabkan kerusakan atau kelemahan pembuluh darah dapat terjadi saat lahir atau berkembang sepanjang hidup seseorang. Pendarahan otak juga bisa terjadi karena kondisi medis.
Berikut beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan pendarahan otak:
1. Cedera adalah penyebab paling umum dari pendarahan di otak bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun.
2. Tekanan darah tinggi Kondisi kronis ini dalam jangka waktu yang lama dapat melemahkan dinding pembuluh darah.
Tekanan darah tinggi yang tidak diobati adalah penyebab utama pendarahan otak yang dapat dicegah.
3. Aneurisma Kondisi ini terjadi karena melemahnya dinding pembuluh darah yang membengkak.
Hal ini bisa menyebabkan pembuluh darah pecah dan pendarahan di jaringan otak. Lambat laun, aneurisma juga bisa memicu stroke.
4. Angiopati amiloid Angiopati amiloid adalah kelainan dinding pembuluh darah yang terkadang terjadi seiring dengan penuaan dan tekanan darah tinggi.
Hal ini dapat menyebabkan banyak perdarahan kecil yang tidak diketahui sebelum memicu pendarahan yang lebih besar.
5. Tumor otak Tumor otak yang menekan jaringan otak menyebabkan pendarahan.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/28122022_pendarahan_otak.jpg)