Wisata Toraja
10 Tahun Berdiri, Salib Singki' Toraja Utara Kini Tak Terurus
Berjarak kurang lebih 1 kilometer dari jantung Kabupaten Toraja Utara, objek wisata ini tak mendapat perhatian dari pemerintah.
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Objek wisata Patung Salib Buntu Singki, Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, nampak tak terurus.
Pantauan Tribun Toraja, Rabu (28/12/2022) siang, sejumlah fasilitas di dalam kawasan objek wisata itu tampak tidak terurus dan rusak.
Mulai dari pegangan anak tangga terlihat hanya sebagian rute yang ada dan beberapa besinya sudah copot dari pondasi.
Toilet umum yang tersedia juga terbengkalai.
Di dalam ruang utama gedung terlihat plafon banyak berlubang, dan patung salib nampak dipenuhi lumut, berkarat dan rusak.
Replika tongkonan kayu juga nampak rusak dan tidak terurus.
Pos-pos tempat pengunjung bersantai nampak tak terurus, hingga tulisan ikonik Toraja Utara terlihat berkarat.
Berjarak kurang lebih 1 kilometer dari jantung Kabupaten Toraja Utara, objek wisata ini tak mendapat perhatian dari pemerintah.
Salah satu pengunjung objek wisata, Intan (17), berharap objek wisata ini diperhatikan oleh pengelola dan Pemerintah Toraja Utara.
"Mudah-mudahan objek wisata Patung Salib Buntu Singki ini diperhatikan. Inikan salah satu Ikon Toraja Utara khususnya Kota Rantepao, letaknya di pusat kota, jadi sorotan utama pastinya," ucapnya.
Ia melanjutkan, sudah lama objek wisata ini terbengkalai.
"Dua tahun lalu saya kesini juga, kondisinya sama seperti sekarang," tuturnya.
Remaja dengan hobi membaca puisi ini juga mempertanyakan dana retribusi masuk objek wisata ini diperuntukan untuk apa sebenarnya.
"Untuk tiket orang dewasa dikenakan tarif Rp15 ribu, pelajar dan mahasiswa Rp5 ribu, ini uangnya digunakan untuk apa yah, dari bawah tadi saat menaiki tangga ini rumput liar menjalar hingga jalur naik kesini," terangnya.
World Heritage yang Diterlantarkan
Objek wisata ini sudah berdiri sejak 2012 lalu di puncak bukit Singki'.
Awalnya, objek wisata ini diharapkan akan menjadi terobosan baru untuk memperkuat destinasi Toraja agar memperoleh gelar World Heritage dari UNESCO.
Dikutip dari artikel Tempo (31/12/2012), perencanaan Salib dengan tinggi 30 meter dan lebar 12 meter ini konon sudah ada sejak tahun 1973.
Objek wisata yang menelan anggaran sebesar Rp6 miliar ini digadang-gadang menjadi simbol 100 Tahun Injil Masuk Toraja yang diperingati 2013 silam.
Objek wisata ini juga terlihat langsung saat memasuki wilayah Kabupaten Toraja Utara. (*)