Natal dan Tahun Baru
Mengenal Katokkon, 'Paprika' dengan Sensasi Ekstra Pedas dari Toraja. Harga Naik Jelang Tahun Baru
Cabai ini mengandung vitamin A, vitamin C, dan antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas penyebab kanker.
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Lada Katokkon adalah cabai andalan masyakarat Toraja. Bentuknya seperti paprika versi kecil tapi pedasnya luar biasa.
Katokkon memiliki tingkat kepedasan cukup tinggi yaitu 400.000-600.000 SHU- satuan ukur konsentrasi zat pedas atau capcaisin yang disebut Scoville Heat Unit. Artinya, tingkat kepedasannya 4-6 kali lebih pedas dari cabai rawit.
Meski demikian, cabai ini mengandung vitamin A, vitamin C, dan antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas penyebab kanker.
Komoditi ini yang banyak diminati masyarakat Toraja karena aroma khas dan sensasi dari rasa pedasnya.
Tanaman yang mempunyai nama latin Capsicum annum L var sinensis ini dapat tumbuh subur di dataran tinggi sekitar 1000-1500 Meter diatas permukaan laut (Mdpl).
Katokkon merupakan salah satu buruan perantau Toraja yang mudik maupun wisatawan untuk oleh-oleh.
Jelang tahun baru 2023, harga Katokkon mulai naik. Apalagi sekarang musim hujan, stok Lada Katokkon biasanya berkurang.
Pantauan TribunToraja.com di Pasar Bolu, Selasa (26/12/2022), Lada Katokkon dijual Rp 50 ribu per kilo.
"Lumayan juga naikknya. Biasaya Rp 45 ribu per kilogram sekarang sudah Rp 50 ribu per kilogram," kata salah satu pedagang di Pasar Bolu, Sely.
Wanita berusia 52 tahun ini tidak terlalu khawatir dengan kenaikan harga "Paprika Toraja" ini.
"Orang Toraja, selain suka Kopi, pasti suka masakan yang pedas. Otomatis katokkon menjadi salah satu pilihan campuran dalam masakannya," ucap Sely.
Sely mengatakan, Katokkon dengan segala keunikannya patut dikembangakan menjadi potensi komoditi andalan Toraja, selain kopi Toraja itu sendiri.
"Kalau kopi Toraja kan sudah banyak yang tahu, sudah dicari di mana-mana. Katokkon ini juga perlu dikembangkan oleh pemerintah menjadi komoditi prioritas," tutupnya.