Natal dan Tahun Baru

Libur Akhir Tahun, Ini Tempat Wisata di Toraja Wajib Dikunjungi

Berada di ketinggian, sekitar 350 km sebelah Utara Sulawesi Selatan menjadi anugerah bagi Toraja. Alamnya yang sejuk membuat betah berada di sini.

Penulis: Redaksi | Editor: Apriani Landa
TribunToraja
LIBURAN - Pengunjung menikmati Sunset di Buntu Burake, Tana Toraja. Jika ingin liburan akhir tahun, ini tempat wisata rekomendasi 

TRIBUNTORAJA.COM - Kemana habiskan liburan akhir tahun ini kali ini? Di Sulawesi Selatan, Toraja masih menjadi primadona tujuan wisata.

Tidak salah. Toraja memiliki segudang tujuan wisata yang bisa menjadi tempat healing di akhir tahun ini.

Wisata alam, wisata religi, maupun wisata budaya/adat, komplit dimiliki Toraja.

Pesona alam, kekayaan budayanya, serta adat yang melegenda menjadi daya pikat tersendiri.

Berada di ketinggian, sekitar 350 km sebelah Utara Sulawesi Selatan menjadi anugerah bagi Toraja. Alamnya yang sejuk membuat betah berada di sini.

Wisata alamnya siap memanjakan mata, menenangkan jiwa, dan menentramkan hati. Cocok untuk lokasi healing, apalagi menghabiskan pergantian tahun baru nanti.

Toraja memiliki banyak sekali destinasi wisata yang bisa dikunjungi pada liburan akhir tahun ini.
Berikut tempat bisa dijadikan tujuan wisata saat liburan:

1. Lolai

Lolai yang dikenal dengan "Negeri di Atas Awan" menjadi tempat yang cocok untuk menikmati liburan, termasuk pergantian tahun.

Lolai berada di Kecamatan Kapala Pitu, berjarak sekitar 20 km dari Kota Rantepao, ibukota Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Lolai berada di ketinggian 1.300 meter dari permukaan air laut. Cuaca dipastikan dingin saat malam hingga pagi hari.

Dari ketinggian, pengunjung bisa melihat kota Rantepao.

Di sore hari Anda akan ditemani awan kabut bersama pantulan cahaya matahari yang menambah kesan romantis.

Di Loalai sudah disediakan rumah adat Toraja sebagai tempat beristirahat, juga lahan untuk berkemah apabila Anda minat merasakan suasana hidup di atas awan.

2. Pango Pango

Lokasi ini awalnya adalah kebun kopi warga di antara pohon pinus. Berada di ketinggian, lokasi ini menjadi tempat yang asik untuk bersantai sampai melihat pemandangan ke Kota Makale.

Pango Pango kini menjadi tujuan wisata untuk bersantai sambil menikmati hamparan pemandangan menakjubkan, kota Makale yang megah.

Di sini juga bisa merasakan sensasi berada "di atas awan", apalagi jika sore hari saat cuaca cerah tentunya. Tempat yang satu ini sangat cocok untuk menyaksikan sunset di sore hari sambil menunggu datangnya malam.

Untuk memanjakan pengunjung, pengelola mengembangkan beberapa wahana permainan seperti flying fox dan lainnya.

Ingin menghabiskan malam di sana, bisa banget. "Di sana bisa berkemah," kata pengelola Pango Pango, Chiko, kepada TribunToraja.com.

Di sana juga sudah ada Villa sehingga pengunjung bisa menghabiskan malam di Pango Pango

Asikkan untuk tempat berlibur bersama keluarga.

3. Mentirotiku Batutumonga

Pesona lain dari "Negeri di Atas Awan" juga bisa didapatkan di Mentirotiku Batutumonga, Kecamatan Sesean Saluara, Toraja Utara. Lokasinya berkisar 15 km dari Kota Rantepao.

Jalan menanjak dan berliku akan menjadi tantangan tersendiri pengunjung. Tapi, setiba di sana, semua kelelahan akan terbayar lunas dengan indahnya pemandangan. Seluruh panca indra akan menerima kenikmatan dari alam.

Dari sini Anda bisa melihat seluruh kota Rantepao.

Di sini tersedia guest houes dan rumah makan. Cocok menghabiskan waktu ramai-ramai dengan keluarga atau teman. Tentu lebih murah dan lebih menyenangkan.

4. Buntu Burake

Menyebut Buntu Burake, tempat ini identik dengan Patung Yesus Memberkati. Patung Yesus yang mengarah ke kota Makale.

Ini menjadi tempat yang baik untuk menjalani wisata religi di akhir tahun.

Patung Yesus memberkati merupakan yang tertinggi di dunia, mengalahkan Patung Kristus Penebus di Brasil. Ikon wisata Tana Toraja ini setinggi 40 meter di atas Bukit Buntu Burake.

Di sini, Anda bisa melihat Kota Makale beserta gunung yang membentang luas mengelilingi Tana Toraja. Patung yang berada pada ketinggian 1.700 mdpl tersebut telah banyak menarik perhatian wisatawan dari berbagai penjuru.

5. Ollon "Savana"

Ollon merupakan tempat wisata yang berada di Kecamatan Bonggakaradeng, Tana Toraja. Hamparan padang rumput hijau (savana) dan teduh menjadi daya tarik tersendiri tempat ini.

Tempat ini juga disebut Bukit Teletubis. Penamaan itu karena terdapat deretan bukit-bukit nan hijau mirip yang ada di film Teletubis.

Di tempat ini Anda akan mendapatkan suasana yang sunyi, mata terpana dengan pemandangan hamparan tanah hijau.

Biasanya, anak muda senang ke sini sambil camping.

6. Bori Kalimbuang

Telah beroperasi sejak 1617. Keunikan Bori Kalimbuang yang menggunakan batu untuk menyimpan mayat.

Dengan keunikannya, Bori Kalimbuang masuk sebagai salah satu warisan Tana Toraja di dunia oleh UNESCO.

Di sini ada tradiri Rapasan Sapurandanan, upacara pemakaman tingkat tinggi dengan mengurbankan kerbau minimal 24 ekor dan dikhususkan untuk para pemangku adat dan bangsawan.

Walaupun memiliki ukuran yang berbeda, bebatuan disusun dan tidak sembarangan ditempatkan, sebab ada ritual tertentu sebelum batu dibawa dan ditempatkan di lokasi upacara pemakaman berlangsung.

Bori Kalimbuang dipenuhi oleh bebatuan, diketahui satu liang batu biasanya diisi lebih dari satu mayat bahkan ada yang dikhususkan untuk satu keluarga.

Tak hanya itu, Bori Kalimbuang juga menyimpan jenazah anak bayi yang giginya belum tumbuh dalam pohon tarra yang jaraknya cukup jauh, tetapi masih bisa di ikuti dengan petunjuk jalan.

7. Goa Londa

Kuburan batu yang melegenda di Toraja. Goa Londa yang menjadi area pemakaman khusus bagi para leluhur bangsawan ini menyimpan sejarah tradisi unik masyarakat Toraja.

Keunikan dari tempat wisata ini sebab para wisatawan akan disambut tumpukan peti jenazah. Ada juga jejeran Tau-Tau.

Jangan coba-coba masuk ke dalam goa sendirian. Bisa-bisa tersesat. Karena itu, pengelola menyediakan guide yang dilengkai dengan lampu petromax.

Di sekitaran peti sering ditemukan botol minuman, rokok, sirih, bahkan pakaian. Menurut warga lokal, jenazah diperlakukan layaknya masih hidup karena dianggap hanya sakit (to makula).

8. Kuburan Batu Lemo

Sama dengan Londa, kuburan batu juga terdapat di Goa Lemo.

Tebing-tebing tinggi Goa Lemo dihiasi boneka atau patung menyerupai manusia. Sedangkan rongga tebing diisi peti mayat.

Boneka atau patung yang dipajang adalah simbol dari mayat yang disemayamkan di tebing tersebut.

Berada tepat di pegunungan tidak memberikan kesan mistis pada tempat ini. Semilir angin pegunungan dan hangat sinar matahari yang memberi warna pada tebing gunung akan menemani perjalanan Anda.

9. Ke'te Kesu

Tempat wisata yang sering dikunjungi wisatawan lokal maupun internasional.

Ke'te Kesu berada di Kecamatan Kesu', Toraja Utara, sebelah tenggara Kota Rantepao.

Di tempat ini terdapat terdapat peninggalan purbakala berupa manusia purba yang biasa disebut oky kete kesu yang berasal dari salodong dan mempunyai adik kembar nunang tongkonan.

Terdapat juga kuburan batu yang diperkirakan berusia 500 tahun lebih. Di dalam kubur batu yang menyerupai sampan atau perahu tersebut, tersimpan sisa-sisa tengkorak dan tulang manusia.

Sebagian rumah adat Tongkonan yang terletak di desa ini diperkirakan berumur sekitar 300 tahun dan letakknya berhadapan dengan lumbung padi kecil.

10. Gumuk Pasir Sumalu

Tidak hanya tradisi yang unik, Toraja juga memiliki Gumuk Pasir yang bisa jadi tujuan wisata bergengsi.

Gumuk Pasir merupakan objek wisata tergolong baru yang ada di Sumalu, Kecamatan Rantebua, Kabupaten Toraja Utara.

Awalnya tempat ini lebih dikenal dengan nama Bukit Pa'buyan.

Pemandangan Gumuk Pasir Sumalu tidak kalah indahnya dengan keindahan Painted Hills yang ada di Oregon atau Rainbow Mountain yang ada di Peru.

11. Kolam Alami Tilanga

Mata air yang membentuk kolam alam ini ada di Makale Utara, Tana Toraja, sekitar 1,5 kilometer dari jalan poros Makale-Rantepao.

Salah satu yang membuat Mata Air Tilangan unik yaitu karena mitos yang tersimpan di dalamnya.

Menurut penuturan dari warga setempat, di celah bebatuan kolam terdapat moa atau belut berkuping yang hidup di sana. Orang Toraja sendiri sering menyebut belut ini dengan nama masapi.

Uniknya lagi, konon tidak ada yang bisa menangkap dan mengeluarkan Masapi ini dari air. 

Tapi, hewan endemik  ini jinak kok. Bahkan, untuk memancingnya keluar dari persembunyian, berikan saja telur rebus.

Gimana tribuners? Sudah siap menjelajah Toraja di liburan akhir tahun ini?

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved