Hari Ibu
Camat Rantepao: Sayangi Ibumu, 22 Desember Sebagai Pengingat Saja
Ia mengatakan, seorang ibu adalah sosok yang berjiwa kuat, berdiri di kaki sendiri, menjadi panutan dan tiang doa dalam keluarga
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Tanggal 22 Desember adalah sebuah momentum penghargaan bagi seluruh ibu di Indonesia.
Momentum ini menjadi pengingat betapa penting dan sangat besar peran ibu dalam rumah tangga.
Hal sama disampaikan oleh Camat Rantepao, Jeniaty Rike Ekawaty ST MM.
Alumni SMA 1 Nabire, Papua, ini mengatakan, seorang ibu adalah sosok yang berjiwa kuat, berdiri di kaki sendiri, menjadi panutan dan tiang doa dalam keluarga.
Ia melihat itu dalam diri ibunya, Alfrida Rassi, seorang pensiunan guru.
"Ibu saya dulu guru matematika," katanya.
"Tanggal 22 Desember sebagai pengingat saja. Yah jangan sampai hanya momentum saja, tiap hari, bagi saya adalah hari ibu," ujar camat berusia 39 tahun itu.
Bagi wanita kelahiran tahun 1983 itu, peran ibu selain rumit tapi menyenangkan.
"Walaupun saya belum dikaruniai momongan, tapi saya belajar dari ibu yang penuh perjuangan dalam mengasuh anak-anaknya dengan berbagai karakter," terangnya.
Anak pertama dari 3 bersaudara ini mengatakan, peran ibu tidak akan hilang ditelan waktu.
"Kita sebagai anak gak akan pernah bisa bayar jasa ibu. Peran ibu tak terganti, sayangi ibumu," tuturnya.
Camat Rantepao memilih merayakan Natal di Makassar. Malam ini, ia berangkat ke Makassar untuk berjumpa dengan keluarga sanak keluarga di sana.