Natal
Inilah Tradisi Lettoan, Tradisi Mengarak Babi Saat Natal di Tana Toraja
Ada banyak cara warga Toraja merayakan Natal setiap tahun. Salah satu yang masih dipertahankan sampai saat ini adalah, tradisi Lettoan.
Penulis: redaksi | Editor: Muh. Irham

TRIBUNTORAJA.COM - Natal semakin dekat. Semarak menyambut Natal sudah terlihat di berbagai sudut di Makale, Tana Toraja, dan Rantepao di Toraja Utara.
Pernak-pernik Natal juga sudah terlihat sudah banyak dijajakan di beberapa sudut kota.
Ada banyak cara warga Toraja merayakan Natal setiap tahun. Salah satu yang masih dipertahankan sampai saat ini adalah, tradisi Lettoan.
Apa itu Lettoan?
Lettoan adalah miniatur rumah adat Toraja yang biasanya diisi dengan babi sebagai tanda persaudaraan.
Miniatur tersebut terbuat dari bambu dan kayu yang dibentuk sedemikian rupa di atas sebuah tandu.
Rumah ini akan diberi berbagai hiasan seperti janur, daun tabang (hiasan rumah adat Toraja dengan warna kemerahan bercampur hijau) dan sirri-sirri agar lebih menarik.
Kemudian Lettoan akan ditandu dan diarak menuju tempat perayaan sambil diguncang-guncang dan bersorak.
Dilansir dari laman etourism.tanatorajakab.go.id , Rabu (14/12/2022), tradisi ini merupakan salah satu prosesi adat masyarakat Toraja dalam mengungkapkan rasa syukur ( rambu tuka).
Melansir Antara, tradisi mengarak babi dengan simbol budaya Toraja ini mewakili tiga dimensi kehidupan manusia.
Dalam sebuah perayaan, simbol falsafah masyarakat Tana Toraja itu akan diarak oleh masyarakat. Arak-arakan lettoan itu ada yang disebut Saritatolamban, yaitu bagian lettoan berbentuk tangga.
Saritatolamban ini melambangkan doa serta harapan agar kehidupan senantiasa lebih baik seperti anak tangga yang selalu naik ke atas.
Selain itu ada pula lettoan yang memiliki simbol matahari yang melambangkan sumber cahaya kehidupan masyarakat Toraja.
Lettoan juga biasanya dihiasi dengan bunga tabang yang melambangkan kesuksesan dalam kehidupan masyarakat Toraja. Dalam budaya masyarakat suku Toraja, Lettoan memang tak hanya diselenggarakan saat perayaan Natal saja.
Lettoan juga dijadikan rangkaian prosesi pada acara adat, syukuran, peresmian gedung, dan lain sebagainya.
Hingga kini tradisi Lettoan kerap dilakukan dalam beragam perayaan, seperti saat pesta budaya, hari natal, peresmian tongkonan, atau peresmian gereja.(*)
Danny Pomanto ke Warga Toraja di Makassar, Kita Memang Beda Agama Tapi Satu dalam Masalah Sosial |
![]() |
---|
7 Januari, Hari Natal Ortodoks. Begini Sejarahnya |
![]() |
---|
PMTI Undang Tokoh Lintas Agama di Perayaan Natal Nasional di Kota Makassar |
![]() |
---|
Warga Toraja di Bawah Naungan PMTI Gelar Natal Nasional di Makassar, 3.000 Orang Dijadwalkan Hadir |
![]() |
---|
Bulan Januari Masih Bisa Rayakan Natal? Ini Penjelasan Pendeta Daniel Kendek |
![]() |
---|