Kongres GMKI
Lantunan Mars GMKI Redam Keributan Hari ke Empat Kongres Ke-38 di Toraja
Keributan dan ketegangan dilaporkan mulai memicu aksi kekerasan fisik sesama delegasi cabang Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Kongres XXXVIII Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di Kabupaten Tana Toraja ricuh.
Keributan pertama mulai pecah sekitar pukul 16.00 Wita, pada hari keempat kongres di Gedung Tammuan Mali', Patung Peluru, Kecamatan Makale, pusat kota Toraja, Jumat (25/11/2022).
Keributan dan ketegangan dilaporkan mulai memicu aksi kekerasan fisik sesama delegasi cabang Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Keributan kedua makin mencuat sekitar pukul 21.00 Wita saat pembahasan pergantian antar waktu (PAW) salah satu kader GMKI.
Peserta Kongres bersikeras menghadirkan kader yang disebut telah mencoreng marwah organisasi berusia 72 tahun ini.
Satu peserta dikonfirmasi terluka dan mendapatkan perawatan medis akibat luka sobek di bagian pelipis.
Uniknya, keributan dapat diredam nyanyian Mars GMKI yang dilantunkan para peserta di arena Kongres.
Pantauan Tribuntoraja.com, keadaan kembali kondusif saat lirik, "Hai dengarlah suara_Nya, memanggil kamu, ikutlah menangkan jiwa, bagi juru selamat mu, Kristus lah yang pimpin agar semua satu adanya, Ut Omnes Unum Sint, itulah Amsal kita", dikumandangkan peserta seraya tepuk tangan.
"Ini dinamika biasa organisasi mahasiswa, tak perlu dibesar-besarkan," kata Ketua Harian Panitia Nasional Kongres, Yohanis Lintin, yang juga Wakil Ketua DPRD Tana Toraja di teras arena Kongres.
Kongres di Toraja digelar sembilan hari. Seremoni pembukaan di runway Bandara Pongtiku, Rantetayo, Selasa (22/11/2022).
Pemilihan Ketua umum dijadwalkan berlangsung 28 November 2022. Penutupan dan pengukuhan Ketua Umum terpilih dijadwalkan pada Rabu (30/11/2022).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/26112022_kongres_GMKI_ricuh.jpg)