Hasil Seleksi Panwascam Bermasalah, DPRD Tana Toraja Ragukan Kerja Bawaslu
Welem Sambolangi pun mengungkapkan bahwa jika terjadi kecurangan dalam seleksi tersebut, maka profesionalisme Bawaslu harus dipertanyakan.
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tana Toraja dinilai tidak profesional dalam melakukan tugasnya terkait seleksi Panwascam.
Hal ini terkuak saat salah satu peserta seleksi Panwascam dari kecamatan Mengkendek dan Masanda melakukan pengaduan kepada DPRD Tana Toraja.
Peserta seleksi ini merasa ada indikasi kecurangan dalam seleksi anggota Panwascam beberapa waktu lalu.
Aduan mereka diterima Ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi.
Welem Sambolangi pun mengungkapkan bahwa jika terjadi kecurangan dalam seleksi tersebut, maka profesionalisme Bawaslu harus dipertanyakan.
"Bawaslu berkerja tidak profesional serta mengabaikan hak asasi peserta seleksi dari kecamatan Mengkendek dan Masanda yang merasa dirinya dirugikan pada saat seleksi lalu," katanya pada saat memimpin forum.
Mengenai tudingan itu, Ketua Bawaslu Tana Toraja, Serni Pindan, mengatakan bahwa pengumuman itu didapat dari Bawaslu provinsi.
"Hasil tes peserta Panwascam langsung terekam di Bawaslu Provinsi melalui sistem. Kemudian kami mengumumkan hasil tes itu," ujarnya.
Ia pun mengatakan, Bawaslu hanya menjalankan perintah dari Bawaslu Provinsi.
"Kami hanya melakukan perintah dari Bawaslu provinsi. Nilai hasil tes langsung terekam di Bawaslu provinsi melalui sistem yang ada,” katanya.
“Jadi setiap ada perubahan pengumuman hasil tes seleksi Panwascam, itu berdasarkan perintah dari Bawaslu provinsi," ucap Serni (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/Bawaslu-dan-DPRD-rapat.jpg)