Tana Toraja

Profil Suku Toraja dan Tradisi yang Masih Dipertahankan Hingga Sekarang

Orang-orang Suku Toraja selain di tersebar di Kabupaten Tana Toraja, juga tersebar di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. 

Editor: Muh. Irham
shutterstock
Salah satu upacara adat warga Suku Toraja, Rambu Solo. Upacara ini digelar saat ada peristiwa kematian 

Sementara bagi pria akan mengenakan pakaian Seppa Tallung yang akan dipakai bersama dengan sejumlah aksesoris, seperti Kandure, Ganyang, dan Lipa'.

Saat memakai baju Seppa Tallung, biasanya orang tersebut juga akan memakai penutup kepala yang disebut Passapu.

Selain itu, masyarakat Suku Toraja memiliki rumah adat yaitu Tongkonan yang berbentuk panggung. Rumah Tongkonan terbuat dari kayu dengan atap lengkung seperti perahu dan berhias tanduk kerbau.

Masyarakat Suku Toraja juga dikenal dengan situs pemakaman kuno yang terletak di tebing batu yaitu Tampang Allo, Lemo, Suaya, Sirope, Landan, da Londa.

Di tempat tersebut, peti-peti mati berukir diletakkan pada ceruk-ceruk tebing batu dan terdapat pula patung-patung kayu (Tau tau) milik para mendiang.

Tradisi Suku Toraja Suku Toraja dikenal memiliki berbagai tradisi, beberapa di antaranya cukup khas dan terkenal akan keunikannya.

Berikut adalah beberapa diantaranya:

1. Rambu Solo’

Salah satu tradisi khas dari Suku Toraja adalah Rambu Solo' atau dikenal dengan istilah Auk Rampe Matampu. Rambu Solo' adalah tradisi upacara pemakaman yang dilaksanakan masyarakat Toraja untuk menghormati dan mengantarkan arwah menuju kehidupan selanjutnya.

Masyarakat Toraja menganggap orang yang sudah meninggal telah benar-benar meninggal jika seluruh kebutuhan prosesi upacara Rambu Solo terpenuhi.

Jika upacara ini belum dilakukan, maka keluarga akan memperlakukannya layaknya orang sakit, sehingga harus disediakan makanan, minuman, dan dibaringkan di tempat tidur.

Tradisi ini dilakukan melalui serangkaian ritual dan doa yang dilaksanakan dengan pertunjukan seni, penyembelihan babi atau kerbau, dan kemudian mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya.

2. Tradisi Ma’nene

Tradisi Ma'nene adalah ritual untuk membersihkan dan mengganti pakaian dari mayat yang sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun.

Ritual Ma'nene tidak hanya sekedar ritual untuk membersihkan dan memakaikan baju baru pada jasad para leluhur.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved